Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Selasa, Pieter menjelaskan merupakan hal yang wajar timnya menelan kekalahan, terlebih Borneo FC tampil pincang tanpa diperkuat beberapa pemain andalan.
Pelatih asal Belanda itu menambahkan, ketimbang memikirkan yang sudah berlalu, dirinya lebih memilih fokus menjalani dua laga sisa dengan memprioritaskan pemain yang ada untuk meraih kemenangan yang tak memiliki arti lagi.
Baca juga: Pieter Huistra puas masuki masa jeda kompetisi dengan tiga poin
"Tim kami tak terlalu besar, tapi kami memiliki tim yang bagus. Saya harus memberikan penghargaan kepada para pemain muda, mereka ada perkembangan yang pesat," ungkap Pieter.
"Jika kamu melihat di keseluruhan musim sampai hari ini, saya sebagai seorang pelatih menyukai ini. Sangat bagus melihatnya dan saya menyukai progres yang mereka lakukan. Dan juga mereka pantas mendapatkan waktu untuk bermain di pertandingan seperti ini. Semua orang bisa melihatnya dan bisa memberikan opininya," sambungnya.
Baca juga: Borneo FC kehilangan Leo Lelis dan Agung Prasetyo hingga akhir musim
Pieter menekankan bahwa sisa laga ini timnya memberikan menit bermain pemain lapis, sehingga dia dapat menyiapkan program secara maksimal dan optimistis bisa berbicara banyak di Championship Series mendatang.
Baca juga: Klasemen Liga 1: Persib Bandung kunci satu tempat Championship Series
"Kami masih mempunyai dua minggu. Jadi, saya cukup percaya diri bahwa mereka semua akan kembali bugar. Para pemain timnas akan kembali. Maka akan ada 8 pemain yang kembali dan itu cukup banyak bagi tim kami," pungkasnya.
Saat ini Borneo FC sudah dipastikan lolos ke Babak Championship Series Liga 1 Indonesia dengan status peringkat satu klasemen akhir setelah mengumpulkan 70 poin dari 32 pertandingan.
Borneo FC selanjutnya kini tengah mempersiapkan diri melakoni pekan ke-33 Liga 1 Indonesia kontra Borneo FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis mendatang.
Baca juga: Arema jaga asa bertahan di Liga 1 setelah tekuk Borneo 2-1
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024