Meski demikian peluang kenaikan dapat terjadi
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis kembali bergerak melemah sebesar 17,56 poin menyusul depresiasi mata uang domestik.
IHSG BEI ditutup turun sebesar 17,56 poin atau 0,41 persen ke posisi 4.233,93. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,12 poin (0,30 persen) ke level 702,38.
Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko di Jakarta, hari ini mengatakan, nilai tukar rupiah yang tertekan hingga menembus level Rp12.000 per dolar AS kembali menjadi sentimen negatif pada pasar modal Indonesia.
"Pelemahan rupiah di atas level Rp12.000 per dolar AS dapat berakibat munculnya kembali aksi jual pelaku pasar," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, kondisi itu dapat membuka peluang bagi pelaku pasar untuk akumulasi beberapa saham berkapitalisasi besar yang telah masuk dalam area jenuh jual (oversold).
Kepala Analis KDB Daewoo Securities Betrand Raynaldi menambahkan bahwa secara teknikal penurunan IHSG BEI pada hari ini (28/11) memperjelas arah pergerakan menuju 4.191 poin.
"Meski demikian peluang kenaikan dapat terjadi. Pelaku pasar asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp131 miliar pada hari ini," kata dia.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan akhir pekan (Jumat, 29/11) di antaranya AKR Corporindo (AKRA), Summarecon Agung (SMRA), PT Timah Tbk (TINS).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 96.079 kali dengan volume mencapai 3,74 miliar lembar saham senilai Rp3,67 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 17,26 poin (0,07 persen) ke level 23.789,09, indeks Nikkei-225 naik 277,49 poin (1,80 persen) ke level 15.727,12, dan Straits Times menguat 14,31 poin (0,45 persen) ke posisi 3.186,37.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013