Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan penanaman serentak pada 25 April 2024 sebagai salah satu upaya mempercepat rehabilitasi mangrove yang ditargetkan mencapai total 600.000 hektare tahun ini.

"Ekosistem mangrove ini menuntut perlakuan yang khusus karena tidak seperti halnya di mineral," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) KLHK Bambang Hendroyono usai konferensi pers di Jakarta, Selasa.

KLHK akan melakukan penanaman mangrove secara serentak di 25 titik tersebar di berbagai wilayah tanah air pada 25 April 2024. Total luas yang akan ditanam mencapai 16,5 hektare dengan menggunakan 33.567 batang bibit mangrove yang sesuai dengan kondisi masing-masing ekosistem dan berasal dari persemaian milik KLHK.

"Sehingga memang komitmen kita menunjukkan akan menanam besar-besaran dan memulihkan lingkungan ditandai dengan kesiapan bibit yang berasal dari kita sendiri," kata dia.

Baca juga: Pemprov: Rehabilitasi mangrove di Sumut sudah menjadi keharusan

Melalui kolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), KLHK juga menggandeng pemerintah daerah, mitra swasta, komunitas, serta masyarakat yang peduli dengan lingkungan, sebagai salah satu aksi nyata mitigasi perubahan iklim.

Penanaman serentak itu juga merupakan bagian dari upaya percepatan rehabilitasi lahan dan bagian dari implementasi Peta Jalan Rehabilitasi Mangrove Indonesia yang diumumkan pada 2022.

Pemerintah menargetkan rehabilitasi mangrove di lahan seluas 600.000 hektare dalam periode 2021-2024 yang berfokus di sembilan provinsi, yaitu Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

"Target mangrove di 2024 itu bisa lebih besar, lebih cepat karena partisipasi publik," ujarnya.

Baca juga: BRGM rehabilitasi 7.500 hektare mangrove di Riau
Baca juga: BRGM RI gelar sekolah lapang masyarakat mangrove di Natuna
Baca juga: BRGM dan Bank Dunia rehabilitasi 32 ribu hektare mangrove tahun ini

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024