Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencanangkan penerapan kawasan Jalan Braga akan menjadi bebas dari kendaraan roda empat maupun roda dua pada akhir pekan sehingga wisatawan yang berkunjung merasa lebih nyaman.

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan hal tersebut sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan mobilitas dan memastikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi mereka yang berkunjung ke salah satu ikon Kota Bandung, Jawa Barat, Braga.

“Sejak diujicobakan dua bulan yang lalu, Braga bebas kendaraan telah menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan pariwisata dan kehidupan komunitas atau budaya lokal,” kata Bambang di Bandung, Selasa.

Bambang menjelaskan dengan menawarkan Jalan Braga bebas kendaraan bukan hanya mengurangi beban kemacetan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengunjung untuk menikmati berbagai acara dan atraksi di sekitar kawasan tersebut..

"Kami yakin bahwa Braga bebas kendaraan akan menjadi langkah maju dalam memperindah Bandung dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua orang yang mengunjungi kota ini. Salah satunya bisa dengan menampilkan kekayaan budaya lokal kita," kata Bambang.

Baca juga: Presiden Jokowi nikmati malam di Braga dengan sambutan antusias warga

Selain itu, inisiatif ini juga menggabungkan aspek budaya dan komunitas lokal, dengan kerjasama lintas sektor yang kuat antara Pemerintah Daerah, Dishub, Satpol PP, Aparat Kepolisian dan TNI, Disparbud, Kewilayahan dan masyarakat setempat.

“Diharapkan bahwa melalui Braga bebas kendaraan, Sabtu dan Minggu akan menjadi waktu yang lebih ramai dengan berbagai acara dan kegiatan yang akan menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke Kota Bandung,” kata dia.

Lebih lanjut, Bambang menilai Kota Bandung sebagai kota jasa dan wisata harus selalu meningkatkan potensi kepariwisataan dan kebudayaan. Salah satunya dengan penataan di kawasan Braga tersebut.

“Kita semua punya keinginan salah satu tujuan wisata adalah Jalan Braga agar bisa dinikmati warga Bandung dan luar Bandung,” kata dia.

Baca juga: Akademisi ITB: Penanganan banjir harus disesuaikan karakter wilayahnya

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024