Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian bersama dengan Indonesia Fashion Week (IFW) menginisiasi Gerakan Hijau (Green Movement) di bidang fesyen sebagai upaya mensosialisasikan dan menerapkan konsep fesyen yang berkelanjutan atau ramah lingkungan.
"Gerakan hijau ini bukan sekedar isu tapi ini kewajiban, dimana saat bumi tidak lagi sehat, maka sudah saatnya kita harus memikirkan alam," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat saat berpidato dalam acara Breakfast Meeting Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis.
Untuk mendukung pengembangan Green Movement, pihaknya mendorong disusunnya panduan penggunaan warna alam. Salah satu langkah awal yang dilakukan, menurut dia, berupa penyelenggaraan SwarnaFest 2013 di Pulau Alor, NTT pada 21 - 22 November 2013 silam yang mengangkat tema Pesona Serat dan Warna Alam.
Di sisi lain, menurut dia, perlu adanya sertifikasi bagi merek maupun produk yang telah menerapkan konsep eco-friendly dalam proses produksi dan eco label dalam produk hasil jadinya.
"Perlu perangkat-perangkat pendukung seperti SDM, lembaga sertifikasi, pedoman sertifikasi," kata Hidayat.
Menurut dia, gerakan hijau di industri fesyen sudah lama dilakukan di Indonesia melalui penggunaan serat dan pewarnaan alami dengan teknologi sederhana.
Sehingga, menurutnya, sosialisasi harus terus dilakukan untuk mendorong industri sederhana ini menjadi industri kreatif yang berkembang luas. "Harus ada kerja sama semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha dan akademisi untuk mempromosikan dan melaksanakan Green Movement," katanya.
Green Movement rencananya akan diluncurkan bertepatan dengan penyelenggaraan IFW 2014 pada Februari 2014 mendatang.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013