Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, akan mulai melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di wilayah Indonesia Timur.
Lawatan itu diberi nama "Silaturrahmi dan Tali Kasih Mama Megawati Sukarnopoetri dengan Masyarakat Timur Indonesia," kata fungsionari PDIP Sulawesi Selatan Ferry Latuperissa di Makassar, Senin.
Selain Makassar, calon presiden usungan partai berlambang Banteng Moncong Putih itu juga akan mengunjungi Manado, Papua Barat, Ambon dan Kupang, mulai hari Selasa (6/1) hinggga Jumat (9/1) mendatang.
Dalam kunjungannnya ke Makassar, Megawati dijadwalkan bertemu dengan sekitar seratus orang tokoh agama Hindu, Budha, Kristen dan pemimpin-pemimpin gereja se Sulsel di VVIP Room Bandara Sultan Hasanuddin pada Selasa siang.
Kunjungan Mega dilanjutkan ke Masjid Agung Kabupaten Maros, Sulsel, untuk menemui dua ratus tokoh agama Islam, anggota-anggota majelis taklim dan jamaah Khalwatiyah.
"Setelah kegiatan itu, Ibu Mega akan meneruskan perjalannnya ke Manado dan daerah lain untuk merayakan natal bersama masyarakat di sana," katanya.
Terkait dengan dugaan bahwa kunjungan ini bernuansa politis, Ferry menampiknya dan mengatakan bahwa safari tersebut sama sekali tidak terkait dengan upaya Mega mendapatkan simpati rakyat menjelang Pemilu 2009.
Dikatakannya bahwa kunjungan itu bersifat biasa dan hanya untuk memenuhi janji Mega mengunjungi daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia, yang diucapkannya beberapa bulan lalu.
Kendati begitu, salah seorang sumber ANTARA mengatakan bahwa anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Maros melakukan pemantauan pada kunjungan Mega itu.
Panwaslu akan melakukan pengawasan jika saja pihak Mega melakukan kampanye terselubung di lokasi Masjid Agung, sebab sesuai ketetentuan pemilu tidak boleh melakukan kampanye di rumah ibadah, kantor pemerintah dan gedung-gedung sekolah.
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdul Gaffar mengatakan, "Kunjungan itu sangat bertendensi politik yang merupakan upaya kampanye namun dibungkus dengan cara yang lebih halus."
Menurutnya, indikasi itu sangat kuat sebab tingggal beberapa beberapa bulan lagi perhelatan pemilu bakal digelar dan saat ini merupakan saatnya para capres melakukan kegiatan untuk meraih simpati rakyat.
"Jika saja pemilu tidak berlangsung dalam waktu dekat, pihak Mega boleh berargumen bahwa kunjungan itu adalah kunjungan biasa. Coba pikir potensi apa yang Mega bisa dapatkan di Masjid," katanya.
Ia menjelaskan, indikasi kampanye dapat dilihat dari jenis materi yang dibicarakan Megawati dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, jika Mega berbicara tentang perbandingan tingkat ekonomi antar masa pemerintahan, Gaffar menegaskan kunjungan itu adalah upaya kampanye.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009