Capaian ini mampu melampaui realisasi PAD tahun 2022 yang sebesar Rp 21,25 triliun dari target Rp18,12 triliun

Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono menegaskan komitmen untuk memperkuat kemandirian fiskal untuk menghadapi persaingan global.

"Salah satu caranya adalah dengan memperkuat kontribusi Pendapatan Asli Daerah atau PAD dalam struktur pendapatan daerah," katanya saat Rapat Paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jatim, Surabaya, Senin.

Pj Gubernur Adhy memaparkan realisasi PAD berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tahun 2023 sebesar Rp22,32 triliun dari target Rp 21,67 triliun.

"Capaian ini mampu melampaui realisasi PAD tahun 2022 yang sebesar Rp 21,25 triliun dari target Rp18,12 triliun," ujarnya.

Namun diakui Pj Gubernur Adhy, realisasi belanja daerah masih belum optimal.

"Kami sampaikan bahwa Pemprov Jatim perlu mengoptimalkan belanja daerah. Untuk itu, kami berkomitmen merealisasikan belanja melalui program prioritas Nawa Bhakti Satya yang berdampak langsung kepada masyarakat dan dapat menggerakkan aktivitas ekonomi," ucapnya.

Untuk itu, Pj Gubernur Adhy menyatakan komitmen untuk meningkatkan PAD di tahun 2024 dan memaksimalkan serapan anggaran.

Menurutnya berbagai langkah strategis juga telah disiapkan untuk membangkitkan roda perekonomian Jatim.

Antara lain penguatan daya saing industri kecil melalui fasilitasi pelatihan peningkatan nilai tambah, sertifikasi dan desain produk kemasan, program afirmasi yang efektif melalui dukungan permodalan subsidi bunga pada Program Kredit Sejahtera (Prokesra), serta pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah.

Pj Gubernur Adhy menandaskan, upaya lainnya melalui program pemberdayaan masyarakat, khususnya di pedesaan, seperti Program Pemberdayaan Badan Usaha Milik (BUM) Desa yang mampu berperan dalam konsolidasi produk unggulan desa sehingga dapat meningkatkan daya saing.

"Program ini memberikan penguatan permodalan kepada 150 BUMDesa yang bergerak di bidang pertanian, pariwisata, perdagangan, dan pengelolaan sampah senilai Rp15 miliar," katanya.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Adhy mengungkapkan keberhasilan Pemprov Jatim dalam pengendalian inflasi melalui program Sinergi Gapai Inflasi Terkendali (SIGATI).

"Program ini telah dilaksanakan dan berhasil mewujudkan stabilisasi harga pangan untuk meringankan beban masyarakat dan menstabilkan harga bahan pokok melalui penyelenggaraan pasar murah," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Jatim yakini bantuan alsintan tingkatkan produksi padi
Baca juga: Pemprov Jatim pastikan stabilitas harga kebutuhan pokok

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024