Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) berencana memperbanyak "workshop" sumber daya manusia (SDM) untuk perangkat pertandingan 3X3 sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan pembuat turnamen resmi (event maker) yang diakui FIBA.
Wakil Ketua Umum Bidang 3X3 PP Perbasi Jamin Mattotoran mengatakan keberadaan event maker sangat penting untuk mendorong penyelenggaraan kompetisi yang berkualitas dan sesuai dengan standar FIBA atau Perbasi.
"Turnamen 3X3 sebenarnya banyak digelar di luar Pulau Jawa, tetapi tidak terpantau oleh Perbasi sehingga tidak terverifikasi ke FIBA," kata Jamin kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, langkah awal yang harus dilakukan adalah memperbanyak pelatihan SDM untuk perangkat pertandingan.
Menurut Jamin, penyelenggaraan turnamen yang ideal adalah dengan menggunakan event maker yang sudah diakui oleh FIBA atau Perbasi.
Hal itu penting, guna mengumpulkan poin untuk menaikkan ranking para pemain atau tim 3x3 sehingga peluang tampil di level internasional lebih besar.
Ia mengakui, selama ini yang menjadi kendala adalah kurangnya panitia lokal yang mumpuni sesuai standar FIBA atau Perbasi sehingga kerap harus mengirim dari Jakarta.
"Kami ingin semua daerah itu punya perangkat pertandingan yang lengkap, jadi semua bisa dilakukan oleh panitia lokal," ujar dia.
Jamin menambahkan, berdasarkan data internal, wilayah yang sering menggelar turnamen 3X3 ada di Kota Medan, Sumatera Utara dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Timnas basket U-18 putri kembali TC di Bali pada 29 April
Baca juga: Turnamen Mandiri 3X3 Indonesia tahun ketiga tawarkan sejumlah inovasi
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024