Satgas Kesehatan yang dikirimkan Puskris adalah sebagai bentuk respons cepat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat banjir
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengutus tim gabungan dan mendistribusikan bantuan untuk membantu penanganan dampak banjir bandang yang melanda Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatra Selatan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam pernyataannya di Jakarta, Senin, menyebut tim gabungan itu terdiri atas Satgas Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan-Emergency Medical Team (TCK-EMT) Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Sumatera Selatan.
Baca juga: BPBA: 18 rumah rusak di Gayo Lues akibat banjir dan longsor
"Satgas Kesehatan yang dikirimkan Puskris adalah sebagai bentuk respons cepat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat banjir," katanya.
Ia mengatakan Satgas Kesehatan akan melakukan pendampingan manajemen krisis kesehatan di Health Emergency Operation Center (HEOC) dan membantu dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.
Selain itu, Pusat Krisis (Puskris) Kesehatan Kemenkes juga mengirimkan bantuan logistik Kesehatan berupa 500 pasang sarung tangan non-steril (handscoon non-steril), 4.000 masker bedah, dan 25 unit velbed atau tempat tidur lipat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara untuk menunjang pelayanan kesehatan di lokasi bencana.
Menurut Nadia, bantuan itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Musi Rawas Utara Nomor 220/KPTS/BPBD/2024 terkait Penetapan Keadaan Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Longsor, tanggap darurat berlangsung selama 14 hari sejak 16 April 2024 sampai 29 April 2024.
Baca juga: DKI terapkan inovasi pengendali banjir di kawasan yang kerap terendam
"Pendampingan terus dilakukan oleh Pusat Krisis Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Sumatra Selatan dengan lintas program dan lintas sektor terkait untuk mengidentifikasi kesehatan akibat banjir," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan melaporkan banjir yang melanda kawasan setempat sejak Selasa (16/4) berdampak pada 640 warga.
Banjir yang dipicu intensitas tinggi curah hujan itu menyebabkan enam jembatan gantung putus, 49 rumah rusak berat dan 2.839 rumah terendam banjir serta menutup akses jalan dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter hingga 1 meter akibat luapan debit air Sungai Rupit dan Sungai Rawas.
Banjir tersebut merendam Kecamatan Karang Jaya meliputi Desa Suka Menang, Desa Tanjung Agung, Muara Batang Empu, dan Desa Terusan. Kemudian Kecamatan Rawas Ulu meliputi Desa Jangkat dan Desa Pangkalan.
Baca juga: Banjir besar terjang Guangdong China selatan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024