Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kepatuhan, transparansi, dan efektivitas dalam memerangi kejahatan keuangan, khususnya dalam menghadapi tantangan baru yang muncul dari perkembangan aset virtual
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kepatuhan, transparansi, dan efektivitas dalam memerangi kejahatan keuangan saat Financial Action Task Force (FATF) Ministerial Meeting.
“Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kepatuhan, transparansi, dan efektivitas dalam memerangi kejahatan keuangan, khususnya dalam menghadapi tantangan baru yang muncul dari perkembangan aset virtual,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menkeu menjelaskan jumlah aset virtual sitaan yang teridentifikasi meningkat menjadi 52 persen pada 2023 dari yang sebelumnya hanya sebesar 10 persen.
Hal itu menunjukkan komitmen nyata Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi keuangan yang cepat, sekaligus menandai langkah penting Indonesia untuk menguatkan posisinya dalam kancah internasional dan memperkuat komitmennya dalam memerangi kejahatan keuangan yang semakin kompleks.
“Indonesia berkomitmen akan memainkan peran aktif dan konstruktif dalam upaya-upaya positif yang dilakukan FATF demi membangun masa depan sistem keuangan yang berintegritas dan bebas dari kejahatan keuangan,” kata Menkeu.
Indonesia secara resmi telah bergabung sebagai anggota penuh dari FATF sejak akhir 2023. FATF merupakan sebuah organisasi internasional yang berfokus dalam pemberantasan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah masal (AML/CFT/CPF).
Menkeu Sri Mulyani menghadiri IMF-World Bank Spring Meetings di Washington, D.C.
Salah satu kegiatan yang dihadiri Menkeu adalah IMF Fiscal Forum, di mana Sri Mulyani menjadi panelis bersama dengan First Deputy Managing Director IMF Gita Gopinath, Menteri Keuangan Chile Mario Marcel, dan Director General for Economic and Financial Affairs European Commission Maarten Verwey.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga menjadi pembicara pada sebuah panel bertajuk “Transforming Challenge into Action: Expanding Health Coverage for All”, di mana Menkeu pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan, sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan setara.
Baca juga: Menkeu RI menggali pengembangan kerja sama dengan Bank Dunia
Baca juga: RI jajaki kerja sama dengan EU Commissioner soal transisi energi
Baca juga: European Investment Bank dalami potensi investasi di Indonesia
Baca juga: Menkeu diskusikan penguatan posisi RI dalam kerja sama dengan AIIB
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024