Aksi mogok para dokter ini hanya berdampak terhadap pasien rawat jalan
Karawang (ANTARA News) - Sebanyak 25 pelayanan poliklinik atau pelayanan penyakit spesialis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tutup menyusul digelarnya aksi mogok kerja para dokter spesialis di lingkungan rumah sakit itu, Rabu.
"Pelayanan yang tutup hanya untuk pelayanan rawat jalan. Karena para dokter spesialis menyatakan mogok," kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat Rohimin, kepada Antara, di Karawang.
Ia mengatakan, aksi mogok para dokter spesialis itu berdampak terhadap tutupnya 25 pelayanan poliklinik di lingkungan RSUD Karawang.
Aksi tersebut dilakukan dalam memenuhi instruksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat sebagai bentuk solidaritas terhadap kriminalisasi dokter terkait vonis penjara dr Dewa Ayu Sasiary SpoG bersama dengan dua orang rekannya, dr Hendry Siagian dan dr Hendry Simanjuntak.
Menurut Rohimin, aksi mogok para dokter spesialis yang mengakibatkan 25 pelayanan poliklinik tutup itu hanya berlangsung pada Rabu ini. Mulai Kamis (28/11), para dokter spesialis akan masuk kembali.
"Aksi mogok para dokter ini hanya berdampak terhadap pasien rawat jalan. Untuk pelayanan gawat darurat tetap berjalan," katanya.
Sesuai dengan data RSUD Karawang, pengunjung pasien rawat jalan yang datang ke 25 poliklinik di lingkungan RSUD Karawang umumnya mencapai 500-600 pasien per hari.
"Tingkat kunjungan ke Poliklinik RSUD Karawang yang mencapai 500-600 pasien per hari itu biasanya hanya terjadi setiap Senin dan Selasa. Kalau Rabu kurang dari jumlah itu," kata dia.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013