Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menegaskan bahwa rencana agenda melukat atau pembersihan diri dengan air suci untuk delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 bukan bertujuan untuk komersialisasi tempat suci.
“Tidak ada komersialisasi, kan ini baru tawaran kegiatan, belum masuk agenda resmi, nanti kalau sudah masuk akan ditawarkan dulu kepada delegasi siapa yang mau ikut, perkiraan saya tidak semuanya ikut,” kata dia di Denpasar, Senin.
Hal ini disampaikan merespons komentar masyarakat yang merasa tidak semestinya ribuan delegasi dibawa untuk melukat di lokasi sakral salah satunya yang berpotensi dipilih adalah Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, karena terkesan dijadikan bisnis.
“Pasti kami perhitungkan, pelayanan (tempat melukat) kepada masyarakat tetap harus, tapi itu kan destinasi harus buka untuk yang lain juga,” ujar Dewa Indra.
Diketahui Bali yang merupakan daerah pariwisata budaya memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul, sehingga masyarakat Bali tahu penglukatan yang berada di samping Istana Kepresidenan Tampaksiring tersebut selalu dipadati kunjungan wisatawan lokal maupun internasional.
Rencana Menparekraf Sandiaga Uno mengundang puluhan ribu delegasi ke tempat melukat itu kemudian mendapat respons sejumlah masyarakat lokal, sehingga Sekda Dewa Indra meluruskan tujuan undangan tersebut.
“Tempat melukat itu baru penawaran, karena sesuai namanya World Water Forum itu tentang air maka salah satu yang ditawarkan pemurnian menggunakan air yakni melukat,” jelasnya.
Saat ini Pemprov Bali juga masih memetakan alternatif tempat melukat, lantaran yang menjadi pertimbangan saat ini adalah akses menuju lokasi.
“Nanti kan ada registrasi, tiap kegiatannya ada pendaftaran, dari sana dilihat berapa yang ikut, kami lihat kapasitas masing-masing lokasi, misalnya Pura Tirta Empul berapa kapasitasnya ya segitu kami bawa, kalau lebih ke tempat lain,” ujarnya.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Sapto HP
Copyright © ANTARA 2024