"Kami tidak sanggup melakukannya, karena kami masih punya hati nurani," ujar Yurita, dokter yang bertugas di Puskesmas Blambanganumpu di Waykanan, Rabu.
Yurita didampingi Kepala Puskesmas Blambanganumpu Deni Paika Zairin hanya mengenakan pita hitam di lengan kanannya sebagai bukti solidaritas.
"Ini bentuk solidaritas kami atas kriminalisasi dokter. Pelayanan yang harus dilakukan seperti di UGD tetap berjalan, kasihan juga kepala puskesmas jika dokter mogok semua," kata Yurika.
Namun, ujarnya, warga yang berkunjung ke puskesmas itu mengalami penurunan signifikan akibat adanya informasi terjadi aksi mogok dokter secara nasional yang diserukan IDI.
"Sampai pukul 10.30 WIB, hanya ada satu hingga tiga pasien saja. Biasanya bisa puluhan pasien, mungkin warga sudah mendengar adanya pemberitaan dokter yang akan mogok bekerja sehari ini dari televisi atau pemberitaan yang ada," ujar Yurita.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013