“Bioskop Rakyat mencoba untuk terus menghadirkan hal-hal baru yang bisa dipilih dan dinikmati para penontonnya,” kata Head Of Marketing Bioskop Online Cut Dina Oktaviani dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Cut menuturkan ada banyak cara untuk membangkitkan industri sinema dalam negeri, salah satunya adalah mendukung film-film yang secara khusus dibuat oleh para mahasiswa dan sutradara perempuan.
Baca juga: Bioskop Online gelar nobar film "Just Mom" peringati Hari Ibu
Baca juga: Bioskop Online hadirkan 6 film pilihan akhir tahun bagi warga Bandung
Sebagai bentuk dukungan terhadap kedua kelompok itu, pihaknya telah menjalin kolaborasi dengan Cinematography Club (CC) Fakultas Ilmu Komunikasi Universiitas Padjajaran, ISBI Bandung, dan Universitas Widyatama dalam program Spotlight to Campus.
Film-film yang tayang dari program ini antara lain Monologue From Guerilla 1947, Aku Ingin Memukul Meja Ini Keras-Keras, Lo Tau Jakarta Berisik!, Bicara Dengan Syukur, Perkara Dikoprok, Ngertakeun Bumi Lamba, Bungkam, dan The Other Side.
“Ada juga kerja sama dalam program film-film yang khusus disutradarai wanita dan film-film pendek bergenre horor. Di mana film horor kerap memiliki tempat istimewa di hati penonton Indonesia, dan kami mencoba menyajikan hal ini dengan film-film pilihan yang akan menghibur penontonnya,” ujarnya.
Usaha lain yang telah dilakukan yakni menghadirkan program "Directed By Women" yang memberikan kesempatan kepada perempuan muda dalam bidang perfilman untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
Program ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak perempuan di Indonesia untuk menjelajahi dunia perfilman dan profesi terkait lainnya. Film-film pendek yang akan ditayangkan dalam program ini antara lain Sabdakala, Passing, Si Merah, dan Sawo Matang.
Bioskop Rakyat juga memperkenalkan program baru "Horror Shorts" yang menampilkan film-film horor pendek Indonesia dengan gaya bercerita yang segar. Program ini diklaimnya akan memberikan perspektif baru tentang keluasan genre horor di Indonesia.
Film-film yang ditampilkan antara lain H untuk Hantu, Jangan Datang Ibu, MoMok, dan Sebuah Film Karya Setan.
Untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam, penonton juga berkesempatan untuk mengikuti diskusi bersama dengan para filmmaker yang dilaksanakan pada Jumat, 19 April 2024 pukul 19.00-21.00 WIB bersama dengan filmmaker dari program "Directed by Women", serta pada Minggu, 21 April 2024 pukul 15.00-17.00 WIB bersama dengan para filmmaker CC Fikom Unpad.
Menurutnya, hal tersebut dapat kembali menghadirkan rangkaian film-film pilihan yang memukau untuk dinikmati oleh pecinta sinema Indonesia secara luring.
“Dengan semangat mendistribusikan film-film lokal berkualitas, Bioskop Rakyat hadir sebagai pilihan baru bagi penonton yang menginginkan pengalaman menonton yang berbeda dan menyegarkan,” katanya.
Baca juga: PFN gelar Bioskop Rakyat gandeng Goethe-Institute
Baca juga: PFN akan buat bioskop rakyat di kawasan Kota Tua
Baca juga: Bioskop rakyat hiburan bagi semua kalangan
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024