Kita minta hasil produksi anak bangsa ini, untuk disertifikasi, sesulit apapun harus dilakukan, yang penting harus sabar, ikuti prosedur yang ada,"
Padang (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, menyatakan, hasil karya anak bangsa harus memiliki sertifikasi, sebelum diproduksi secara masal.
"Kita minta hasil produksi anak bangsa ini, untuk disertifikasi, sesulit apapun harus dilakukan, yang penting harus sabar, ikuti prosedur yang ada," kata Dahlan.
Hal itu disampaikan menteri BUMN, saat melihat secara lansung hasil karya pelajar SMK Muhammadiyah 1 Kota Padang, dalam pembuatan sepeda motor untuk pemadam kebakaran, yang dinamakan alat pemadam kebakaran mini, yang dapat menjangkau pemukiman padat penduduk.
Dalam peninjaun produksi alat pemadam kebakaran mini hasil karya pelajar SMK di Kota Padang tersebut, Dahlan dengan tegas mengintruksikan agar kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 1 tersebut, agar segera mengurus sertivikasi kelayakan kendaraan tersebut, agar dapat diproduksi secara masal dan digunakan sebagai salah satu penunjang dari kerja seperti Dinas Pemdam kebakaran.
Dahlan menjelaskan, meski alat yang diproduksi pelajar SMK tersebut, dinilai belum maksimal, sebab masih ada kekurangan seperti dalam kekuatan tekanan air hingga layak dijadikan kendaraan pemadam, dan penggunaan selang yang harus lebih baik, namun menurutnya bukan masalah berarti sebab secara teknis dapat terus dikembangkan.
"Kalu belum sempurna ini wajar, dan perihal yang sangat teknis, itu pekerjaan rumah yang masih harus lebih disempurnakan, agar sertifikasi juga bisa didapatkan, dan saya telah intruksikan pada kepala sekolah, untuk dapat segera mengurusnya," jelas Dahlan.
Ia menambahkan, alat pemadam kebakaran seperti yang diproduksi pelajar SMK ini, sangat bermanfaat, sebab banyak kota yang masuk dalam kawasan padat penduduk, dan pemukiman, sehingga perlu kendaraan pemdam yang lebih kecil, dan dapar menjangkau perumahan yang padat.
Sehubungan dengan itu, melihat hasil karya pelajar di SMK tersebut, menteri BUMN, juga menantang agar pelajar lebih kreatif, dan membuat produksi lainnya, seperti dapat menciptakan onderdil yang ada diperlukan untuk pembangunan PLTU.
"Dengan terciptanya alat pemadam kebakaran, saya yakin, pelajar di SMK Muhammadiyah 1 Padang ini juga mampu menciptakan onderdil, sebab itu saya berharap dan tantang pelajar disini untuk dapat melahirkan karya yang bermanfaat dan berguna dimasa yang akan datang, termasuk onderdil bagi kebutuhan PLTU seperti Teluk Siri, di Kota Padang," ujarnya.
Sementara itu, terkait produksi alat pemadam kebakaran mini tersebut, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Padang, Gita Mahendra, menjelaskan, untuk pembuatan satu unit alat pemadam kebakaran mini dibutuhkan waktu sekitar dua minggu, dengan dana Rp35 Juta.
"Untuk pembuatannya hingga dinilai layak pakai sekitar Rp35 juta, dan pemkot Padang dalam hal ini, telah memesan produksi alat pemadam ini sebanyak lima unit, sementara untuk sertifikasi sesuai arahan menteri BUMN akan segera kita lakukan," ujar Mahendra.
Mahendra menambahkan, sementara untuk pembuatan onderdil bagi lebutuhan PLTU, akan kita usahakan, dengan meningkatkan SDM baik itu guru, maupun pelajar, sebab dulu SMK Muhammadiyah 1 Padang juga telah pernah memproduksi onderdil bagi kapal. (*)
Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013