Jakarta (ANTARA News) - Ajang Festival Teater Jakarta (FTJ) 2013 yang akan digelar di Taman Ismail Marzuki mulai 1--10 Desember mendatang, mengajak masyarakat untuk refleksi diri.
"Melalui tema "Membaca Aku, Membaca Laku" kita coba merefleksi diri soal apa yang sudah dan akan kita lakukan," kata Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, Dewi Novianti di Jakarta, Selasa.
"Membaca aku itu membaca diri sendiri, sebagai pelaku teater juga sebagai bagian dari masyarakat. Kemudian membaca laku itu membaca perbuatan. Gimana sih sebetulnya kita membaca diri," katanya.
Project Officer FTJ 2013, Manahan Manauruk mengatakan sebanyak 18 grup teater akan unjuk aksi dalam lomba FTJ 2013 ini. Mereka akan membawakan naskah pengarang asli Indonesia atau karya mereka sendiri.
"Nantinya ada lima juri yang akan menilai penampilan mereka yakni, N.Riantiarno, Benny Johanes, Afrizal Malna, Dolorosa Sinaga dan Putu Fajar Arcana," ujarnya.
Ia menambahkan sederet program akan melengkapi penyelenggaraan FTJ ke-41 ini yakni diskusi pertunjukan, peluncuran buku teater, pemutaran serta diskusi dokumentasi video karya perempuan Indonesia.
Kemudian ada workshop kritik teater, koran FTJ, warung FTJ dan diskusi belajar dari Jepang: "Presentasi Pengalaman Ikut serta Festival di Jepang".
Tak hanya itu, melalui kerjasama Dewan Kesenian Jakarta dan panitia Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) akan disajikan acara Dramatic Reading.
Pada pembukaan festival di tanggal 1 Desember, Irwan Jamal akan menunjukkan karyanya dalam pentas teater piktorial berjudul "Drama dalam Kepala Sudjono".
Sementara pada 2-10 Desember akan menjadi hari penyelenggaraan lomba, pengumuman dan penutupan. Pengumuman pemenang lomba akan diumumkan di TIM pada 11 Desember.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013