Jakarta (ANTARA News) - Banyak industri yang masih belum menerapkan efisiensi penggunaan sumber daya alam dalam proses produksinya sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan.
"Industri masih menjadi pengguna sumber daya alam yang cukup besar," kata Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) Arryanto Sagala dalam acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau, di Jakarta, Selasa.
Dengan semakin menipisnya cadangan energi yang berasal dari fosil, maka menurut dia, pengembangan dan pembangunan industri yang ramah lingkungan perlu didorong penerapannya.
Anugerah penghargaan industri hijau, sambungnya, merupakan salah satu upaya untuk mendorong segera terwujudnya penerapan industri hijau. Program penghargaan yang sudah dimulai sejak 2010 ini bersifat terbuka bagi seluruh industri nasional dengan kepesertaan yang bersifat sukarela.
"Pada tahun 2010 - 2012 tercatat sekitar 160 perusahaan industri yang secara sukarela mengikuti penghargaan industri hijau dan yang telah lolos mendapatkan predikat sebagai industri hijau sebanyak 66 perusahaan," katanya.
Sementara pada 2013, jumlah peserta yang ikut serta dalam penghargaan industri hijau sebanyak 74 perusahaan. Dari jumlah itu, yang berhasil menyabet penghargaan industri hijau sebanyak 69 perusahaan yang terdiri atas 34 perusahaan dengan level lima dan 35 perusahaan dengan level empat.
Dia menambahkan, program penganugerahan industri hijau merupakan implementasi Perpres Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional yang menetapkan industri berwawasan lingkungan sebagai salah satu tujuan jangka panjang.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013