... pada masa mantan Presiden Soeharto, yakni Demokrasi Pancasila, tatanan sangat stabil, secara ekonomi sangat baik, namun kebebasan masyarakat terpasung dan KKN merebak... "
Bengkulu (ANTARA News) - Rektor Universitas Bengkulu, Dr Ridwan Nurazi SE MSc, mengatakan, sistem demokrasi yang belum baik dan dewasa di Indonesia bukan alasan tidak ikut memilih pada Pemilu 2014.

"Untuk memperbaikinya harus dimulai dari sekarang dengan cara membarikan hak suara," kata dia, saat memberikan materi dalam acara KPU Goes To Campus, di Universitas Bengkulu, Selasa.

Dia mengatakan demokrasi, bagi Indonesia, diyakini tatanan paling ideal dalam bernegara dibandingkan dengan sitem lain yang diadopsi negara-negara di dunia.


Pada sisi lain, banyak korupsi dilakukan anggota parlemen, DPRD setempat, birokrat, hasil kolaborasi dengan kepentingan bisnis dan kekuasaan. Juga praktik dinasti kekuasaan yang terjadi di beberapa provinsi, kabupaten/kota, dan partai politik.

"Jika tidak ada demokrasi, kemunkinan terjadi konflik dan tekanan politik akan semakin besar. Jadi kita jangan pesimis terhadap sistem demokrasi yang sekarang," kata dia.

Lebih lanjut saat ini Indonesia sedang mengalami demokrasi era transisi dan akan terus melakukan perbaikan hingga sesuai dengan tujuan demokrasi itu sendiri.

"Memang pada masa mantan Presiden Soeharto, yakni Demokrasi Pancasila, tatanan sangat stabil, secara ekonomi sangat baik, namun kebebasan masyarakat terpasung dan KKN merebak," kata dia.

Oleh sebab itu rektor mengimbau kepada seluruh mahasiswa Universitas Bengkulu yang telah memiliki hak suara untuk ikut berpartisipasi pada Pemilihan Umum 2014 dengan memberikan hak suaranya.

Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra, mengatakan, KPU Goes To Campus, Selasa ini demi memberikan sosialisasi pemilu kepada seluruh mahasiswa di kampus Universitas Bengkulu.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013