Jakarta (ANTARA News) - Wilayah DKI Jakarta masih menjadi incaran perusahaan ritel asal Timur Tengah yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab, Lulu Group International, yang berencana membangun Lulu Hypermarket di Jakarta Timur.
"Dengan membuka toko pertama di Jakarta Timur, Lulu telah menunjukkan kehadiran yang signifikan di pasar yang terus berkembang pesat ini," kata Technical Advisor-Retail Jones Lang LaSalle Indonesia (konsultan properti internasional) James Austen di Jakarta, Selasa.
Menurut James Austen, Lulu yang merupakan salah satu perusahaan ritel hipermarket terbesar di Asia ini juga diperkirakan akan terus berkembang dengan rencana membuka dua toko lagi dalam waktu dua tahun ke depan.
Ia mengungkapkan, ketertarikan Lulu untuk membuka toko di Jakarta merupakan sebuah prestasi karena melonjaknya harga tanah di ibukota selama tiga tahun terakhir.
Fenomena itu, ujar dia, kerap membuat sejumlah perusahaan ritel terkemuka lainnya untuk membuka cabang toko di wilayah Jakarta.
Lulu Group International sendiri juga berencana membuka Lulu Hypermarket pertamanya seluas 20.000 meter persegi di Jaktim.
Sementara itu, Country Head Jones Lang LaSalle Indonesia Todd Lauchlan mengatakan, ekonomi Indonesia yang terus bertumbuh telah menarik banyak pemain baru di sektor ritel untuk masuk.
Sebelumnya, konsultan properti Colliers International Indonesia memperkirakan tingkat hunian ritel di wilayah DKI Jakarta bakal meningkat dengan banyaknya mal atau pusat perbelanjaan yang akan beroperasi pada 2014.
"Tingkat hunian kemungkinan akan meningkat tahun depan karena tingkat permintaan prakomitmen untuk pusat perbelanjaan yang bakal mulai beroperasi pada 2014 telah mencapai 92 persen," kata Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto.
Ia memaparkan tingkat hunian untuk pasar ritel di wilayah ibukota pada kuartal III tahun 2013 ini mencapai angka sebesar 88,5 persen.
Ferry juga mengungkapkan tingkat penyewaan ruang ritel di Jakarta rata-rata berada di angka sekitar Rp477.316 per meter persegi per bulan yang merefleksikan peningkatan 1,6 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Secara umum, ujar dia, pihak induk semang ritel ("retail landlord") memilih untuk mempertahankan tingkat penyewaan pada tingkatan saat ini guna meningkatkan tingkat hunian ritel masing-masing.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013