Beijing (ANTARA) - Saat mengunjungi pabrik produksi telur di Distrik Pinggu, wilayah pinggiran di timur laut Beijing, China, para diplomat Afrika terpukau dengan proses pembiakan otomatis dan produk berkualitas yang dihasilkan.
Dalam sebuah perjalanan yang diadakan pada Rabu (17/4), 28 diplomat dari 20 lebih negara Afrika mengunjungi pabrik telur, perusahaan teknologi makanan, dan objek wisata yang dikenal dengan sebutan "lautan bunga persik".
Modernisasi pertanian dan mekanisasi pertanian di berbagai tingkat rantai nilai cukup relevan bagi Afrika, ujar Willy Bett, Duta Besar Kenya untuk China.
Beijing memiliki sekitar setengah dari jumlah akademisi China di bidang pertanian, lebih dari 1.000 peternak profesional, serta hampir 20.000 tenaga ilmiah dan teknik pertanian. Sebagai distrik pertanian tradisional di Beijing, Pinggu telah sepenuhnya memanfaatkan keunggulan daerahnya dalam menarik para teknisi dengan mendirikan laboratorium bagi akademisi dan peneliti, serta menawarkan dana untuk inovasi ilmiah dan teknologi.
Ayam yang dipelihara di Pinggu merupakan contoh yang tepat dari produk lokal yang dikirim ke luar China. Di sebuah peternakan ayam di Tanzania, para pekerja di sana memelihara ayam dan ayam pedaging (broiler) bulu putih dari Pinggu. Pada musim panas lalu, 15.500 ekor ayam dan 1.000 ekor ayam pedaging bulu putih dari Yukou Poultry diekspor ke Tanzania.
Guna memastikan ayam-ayam tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan Tanzania, para teknisi Yukou Poultry melakukan kunjungan lapangan ke Tanzania untuk memeriksa faktor-faktor produksi setempat, termasuk lingkungan pemberian makan, pakan, dan vaksin sebelum diekspor, serta mengirimkan para teknisi untuk bekerja di Tanzania guna memberikan bimbingan profesional.
"Ayam-ayam dari China dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat, lebih tahan terhadap penyakit daripada ayam lokal," ujar seorang administrator peternakan itu.
Selama kunjungan tersebut, para diplomat Afrika itu membahas cara mendorong kerja sama pertanian antara perusahaan-perusahaan China dan Afrika demi menjamin ketahanan pangan.
Pertemuan baru Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) akan diadakan di Beijing pada musim gugur ini.
"Ketika Anda berbicara tentang mekanisme FOCAC, kerja sama antara China dan Afrika, salah satu topik yang paling penting adalah kerja sama pertanian antara China dan Afrika," ujar Ibrahima Sory Sylla, Duta Besar Senegal untuk China.
"Kami memiliki Kedutaan Besar China di negara saya yang memfasilitasi proyek penanaman padi. Kami berkomunikasi dengan China dalam hal mendirikan pusat-pusat percontohan pertanian di Botswana," ujar Daphne Nomsa Mlotshwa, Kuasa Usaha (Charge d'Affaires) Kedutaan Besar Botswana di China.
Dia menambahkan bahwa kerja sama antara China dan negara-negara Afrika di bidang lainnya, seperti energi fotovoltaik, juga sangat diharapkan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024