Tianjin (ANTARA) - Para akademisi China, Jerman, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Jepang, dan negara lain berkumpul di Tianjin, Tiongkok, untuk membahas inovasi mesin pembakaran dalam yang ramah lingkungan baik berupa motor bensin maupun diesel.
"Kemunculan mesin pembakaran dalam menjadi simbol dari revolusi industri jilid dua karena memberikan vitalitas ke dalam industri transportasi namun penting juga untuk terus berinovasi untuk mengurangi emisi dan memetakan masa depan yang ramah lingkungan," kata Rektor Universitas Tianjin Jin Donghan di Tianjin, Sabtu (20/4).
Jin Donghan menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan Kongres Dunia Mesin Pembakaran Dalam (World Congress on Internal Combustion Engines) 2024 bertema "Industri Ramah Lingkungan, Andal, Cerdas dan Efisien".
"Internal combustion engine" (ICE) atau motor pembakaran dalam adalah suatu mesin motor bakar yang proses pembakarannya berada di dalam konstruksi mesin itu sendiri untuk menghasilkan perubahan energi panas. Contohnya adalah mesin yang digunakan dalam mobil, sepeda motor, kendaraan berat, bus, kapal, pesawat terbang stasiun pembangkit listrik maupun generator set (genset).
Keuntungan utama penggunaan ICE adalah punya daya yang kuat untuk menggerakkan kendaraan dengan kecepatan tinggi serta efisien, namun kekurangannya memiliki emisi gas buang seperti karbon dioksida dan polutan lain sehngga menjadi kontributor utama perubahan iklim.
"Kongres dunia ini menjadi wadah internasional yang menghimpun inovasi dan kerja sama. Di sini, para ahli, cendekiawan dan perwakilan bisnis dari seluruh dunia dapat memberikan masukan dan saran untuk pengembangan ICE," tambah Jin Donghan.
Perkembangan ICE, menurut Jin Donghan, juga memberikan kontribusi untuk eksplorasi laut dalam, ekspedisi kutub, penciptaan peralatan penting lain sehingga memberikan kekuatan dan pengetahuan bagi umat manusia untuk menjelajahi dunia yang belum diketahui.
"Universitas Tianjin yang didirikan pada 1895 menjadi salah satu universitas terdepan di bidang mesin pembakaran dalam dan pada 2023 kami mendirikan 'National Key Laboratory of Advanced Internal Combustion Power' untuk pengembangan penelitian dan pengujian ICE," tambah Jin Donghan yang juga anggota Dewan CIMAC.
CIMAC adalah organisasi non-profit yang didirikan di Paris, Prancis, untuk menggemangan mesin kapal, kereta api dan pembangkit listrik.
Presiden CIMAC Rick Boom asal Belanda yang juga hadir dalam kongres tersebut mengatakan mesin yang pintar sekaligus ramah lingkungan menjadi konsensus global.
"Industri mesin pembakaran internal perlu segera membuat inovasi yang menembus kebutuhan global atas mesin yang lebih efisien serta ramah lingkungan," kata Rick Boom.
Dalam pembukaan kongres juga diluncurkan mesin diesel yang disebut sebagai mesin paling efisien termal di dunia buatan perusahaan China Weichai Power Co., Ltd.
Mesin tersebut mendapat sertifikasi dari dua lembaga penguji internasional dan nasional yang menyatakan mampu melakukan efisiensi termal sebesar 53,09 persen sehingga dapat menghemat nilai keekonomian 14 persen.
Bila menggunakan data penggunaan mesin diesel di seluruh China dan bila mesin dapat melakukan efisiensi panas hingga 53 persen, bahan bakar yang dapat dihemat mencapai 31 juta ton, dan emisi karbon yang dapat dikurangi mencapai hingga 97 ton setiap tahunnya.
Dengan penggunaan traktor mesin diesel yang bekerja 250.000 kilometer dalam setahun, artinya ada 12 ribu liter solar yang dihemat. Bila harga solar saat ini adalah 7,8 yuan per liter (sekitar Rp17.413) maka dapat menghemat 98 ribu yuan per tahun (sekitar Rp219 juta).
Diketahui berdasarkan Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim PBB (COP28) di Dubai pada 2023 lalu, tim ilmuwan iklim internasional mengungkap masyarakat dunia melepaskan 40,6 miliar ton (36,8 miliar metrik ton) karbon dioksida ke atmosfer pada 2023 atau meningkat 1,1 persen dari 2022 sehingga suhu dunia dapat naik melebihi 1,5 derajat Celcius dalam waktu sekitar tujuh tahun.
Baca juga: China ingin perluas inisiatif 'Jalur Sutra Digital'
Baca juga: Kanselir Jerman puji kerja sama teknologi hidrogen Jerman-China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024