Washington (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (Kamis WIB) menegaskan, menolak tuntutan dari kelompok bersenjata di Palestina yang mengaku menahan dua wartawan jaringan televisi Fox News --yang berkantor pusat di AS-- dan bersikeras, agar kedua orang itu dibebaskan tanpa syarat."Seperti kami mempertahankan secara terbuka, kami tidak membuat konsesi apa pun dengan teroris, dan kami terus minta pembebasan wartawan itu tanpa syarat," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS. Sekelompok orang yang menamakan diri Brigade Jihad Suci pada Rabu pagi waktu Palestina mengaku bahwa penculikan 14 Agustus 2006 terhadap dua wartawan Fox TV, dan memperlihatkan tayangan video mengenai dua wartawan yang ditangkap tersebut, warga Steve Centani (warga AS) dan juru kamera sewaan, Olaf Wiig, yang warga Selandia Baru.Kelompok itu menuntut, agar semua tawanan Muslim di AS dibebaskan dalam 72 jam."Kami akan memberi anda satu kesempatan yang tidak akan diulang, pembebasan Muslim yang ditahan di penjara Amerika sebagai pertukaran tahanan di tangan kami," kata kelompok itu. Seorang juru bicara Deplu AS menjawab bahwa pemerintahnya "mengecam dengan keras penculikan wartawan independen itu, yang berada di Gaza untuk minta pada Palestina untuk bertanggungjawab kepada masyarakat dunia." Ia tidak akan berspekulasi mengenai alasan kelompok Palestina itu menangkap wartawan tersebut.Menlu AS, Condoleeza Rice, pada Rabu waktu Washington berbicara dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas. Juru bicara itu mengatakan, AS berterima kasih kepada pemimpin Palestina dan dinas keamanannya, karena bantuan mereka dalam usaha pembebasan wartawan itu."Namun, kami minta, agar Presiden Abbas dan dinas keamanannya terus bekerja semampu mereka untuk menemukan kedua wartawan dan memperoleh pembebasan mereka secara selamat," katanya.Centani dan Wiig ditangkap oleh sejumlah pria bersenjata di Kota Gaza, tempat mereka telah bekerja selama beberapa pekan, dan hingga Rabu tidak ada berita mengenai tempat keberadaan mereka atau penangkap mereka. Video itu dikeluarkan dengan pernyataan yang memperlihatkan kedua wartawan tersebut, yang mengenakan pakaian olahraga dan tampak rileks, duduk tanpa kaos kaki dan sepatu, kaki menyilang dalam tempat yang tampaknya sebuah ruang gelap, demikian AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006