New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Kofi Annan merencanakan perjalanan ke Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang, termasuk ke Israel, Libanon, Iran dan Suriah, untuk membantu terlaksananya gencatan senjata Israel dengan Hizbullah.Perjalanan Annan itu ditujukan untuk melaksanakan resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan (DK) PBB pada 11 Agustus 2006, yang minta gencatan senjata antara Israel dan gerilyawan Hizbullah, serta menyiapkan kehadiran pasukan perdamaian PBB sebanyak 15.000 tentara untuk membantu memperkuatnya, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, di Markas PBB, New York, Rabu (Kamis WIB). Dujarric tidak dapat mengatakan, apakah Annan akan berada di Iran sebelum 31 Agustus 2006, yakni tenggat dari DK PBB bagi Teheran untuk menangguhkan kerja pengayaan nuklirnya.Seorang diplomat Eropa mengatakan, Annan ingin pergi ke Teheran selama beberapa waktu untuk membicarakan masalah nuklir, dan serangan militer Israel ke Libanon. Annan akan berkunjung ke Brussels, Belgia (Belgia), yang menjadi lokasi Markas Besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa (UE), Jumat (25/8), untuk hadir dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri UE mengenai pengerahan tentara PBB di Libanon, dan kemudian pergi ke Libanon serta Israel "dan juga mungkin ke Suriah dan Iran", kata Dujarric.Pemberhentian lainnya termasuk Palestina, Qatar, Turki, Arab Saudi, Mesir dan Jordania, kata Dujarric. Semua negara itu masuk dalam daftar negara yang telah mengundang Annan."Kunjungan ke Iran, seperti ke tempat lainya, adalah untuk meyakinkan bahwa semua negara memiliki pengaruh dalam pelaksanaan resolusi Nomor 1701 menggunakan pengaruh itu secara positif," kata Dujarric. "Jelas bahwa Iran memiliki pengaruh pada beberapa bagian tertentu masyarakat Libanon, dan kita akan mengharapkan untuk menggunakan pengaruh itu secara positif," kata Dujarric.Iran dan Suriah adalah pendukung Hizbullah. Negara-negara Barat menuduh Teheran mengirim senjata pada milisi itu melalui Suriah dan juga memberi Hizbullah uang kontan untuk dibagikan pada para keluarga di Libanon selatan yang rumah mereka dihancurkan oleh Israel dalam konflik tersebut.Iran membantah tuduhan bahwa negara itu berusaha untuk mengembangkan nuklir, dan bersikeras menjalankan program nuklir untuk tujuan damai.Annan telah berhubungan dengan pemimpin Suriah melalui telpon, tapi misi tiga-anggota yang ia kirim ke wilayah itu bulan lalu telah ditolak masuk ke Damaskus, karena kehadiran penasehat PBB, Terje Roed-Larsen, seorang diplomat Norwegia tidak disukai Suriah.Damaskus, kata diplomat itu, melarang Roed-Larsen karena laporannya mengenai satu resolusi Dewan Keamanan 2004 yang meminta pasukan Suriah mundur dari Libanon, dan milisi (Hizbullah) melepaskan senjatanya.Di Brussels, Annan akan berusaha meyakinkan negara-negara Eropa untuk menyumbang pada pasukan PBB di Libanon setelah PBB mengeluarkan aturan keterlibatan, yang beberapa penasehat militer Eropa. Belakangan ini, Eropa ragu-ragu untuk menyumbangkan tentara ke Timteng, karena situasi yang berubah-ubah di sana, demikian Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006