Amman (ANTARA News) - Raja Jordania Abdullah II mengatakan kerajaannya akan terus melindungi tempat keagamaan, Kristen dan Islam, di Jerusalem dan memelihara "identitas Arab" di Jerusalem, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra, Senin (25/11).
Raja Jordania itu, yang menekankan solidaritas buat rakyat Palestina, mengatakan pemerintah di Amman bermaksud mendukung dan memperkuat warga Kristen dan Muslim di Jerusalem dan meningkatkan kehadiran mereka di kota suci tersebut.
Di dalam surat yang dikirim kepada Duta Besar Abdou Salam Diallo, Ketua Komite mengenai Pelaksanaan Hak Rakyat Palestina yang Tak Bisa Dihilangkan, Raja Abdullah menyeru masyarakat internasional agar memikul tanggung-jawabnya dengan mengakhiri pelanggaran Israel di Jerusalem, terutama yang ditujukan kepada Masjid Al-Aqsha.
Raja Abdullah kembali menyampaikan dukungan Jordania buat rakyat Palestina, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi. Ia menekankan hak rakyat Palestina untuk memiliki negara dan hak memutuskan nasib sendiri serta menegaskan tentang pembentukan negara Palestina merdeka yang layak.
Raja Jordania tersebut menyampaikan keprihatinan mengenai pelanggaran Israel, terutama kegiatan permukiman, yang katanya berusaha mengubah identitas Jerusalem.
Ia juga mendesak masyarakat internasional agar melakukan tindakan terhadap perbuatan Israel itu.
(C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013