Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memberikan pendampingan bagi para petani muda dalam rangka optimalisasi potensi pertanian lahan rawa di Muara Telang dan Tanjung Lago, Sumatera Selatan.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menilai pembinaan petani muda tersebut adalah hal vital demi mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang handal demi mencapai swasembada pangan.
“Jika banyak generasi yang tergugah hatinya dalam pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia terutama dalam swasembada pangan,” ujar Dedi.
Pendampingan tersebut diberikan kepada petani muda alumni Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Sembawa, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI).
Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) di bawah naungan BPPSDMP memiliki program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dan saat ini salah satu fokus penerima PWMP adalah alumni yang berada di lahan rawa.
Ada 13 kelompok mendapatkan PWMP dengan komoditas usaha antara lain itik, bebek, kambing, melon dan jamur tiram. PWMP Alumni ini bekerja sama dengan PT Telang Agro Mandiri (PT. TAM) yang ada di Tanjung Lago.
Pendampingan tersebut adalah jawaban terhadap tantangan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa generasi emas pertanian berada di anak-anak muda karena mereka mempunyai tekad, kreativitias, dan inovasi yang kuat untuk mengembangkan pertanian. Maka dari itu diperlukan dukungan Kementan terutama untuk modal usaha dan pengembangan kompetensi.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti mengatakan pendampingan dan saling tukar pengetahuan antara petani dan korporasi tani setempat bisa membangun pola pertanian yang berkelanjutan.
Idha menambahkan PWMP bertujuan sebagai dukungan bagi alumni untuk dapat mengembangkan usaha di lahan rawa, modal yang diperoleh diharapkan dapat menjadi stimulan.
"Diperlukan kontribusi dari alumni dalam proses bisnis ini, tidak hanya dari dana PWMP agar usaha yang dilakukan dapat berkelanjutan", ujarnya.
Selanjutnya, PWMP dan usaha pertanian di wilayah lahan rawa ini harapannya dapat dikembangkan dan dioptimalkan dengan mengajak petani milenial yang berada di sekitar untuk bersama-sama mengembangkan usaha dan bermitra.
Baca juga: Kementan optimalisasi lahan rawa guna antisipasi darurat pangan
Baca juga: Kementan lepas ekspor produk perkebunan ke pasar Asia dan Eropa
Baca juga: Mentan siap kembangkan padi IPB 9G
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024