"Sinergi ini tentu saja bukan hanya internal posko saja, tetapi juga dengan semua pihak lainnya seperti Korlantas Polri terkait rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan, Kementerian Perhubungan terkait peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun pribadi, dan Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga terkait jalur tol dan fasilitas rest area," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM RAFI 2024 saat konferensi pers penutupan posko di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu, Erika mengatakan dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, masyarakat Indonesia dapat merayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan aman dan gembira.
Baca juga: BPH Migas gelar Rapat Pleno Posko Nasional Sektor ESDM Periode RAFI
Erika merinci hasil evaluasi Posko Nasional Sektor ESDM, untuk BBM, BPH Migas melaksanakan pemantauan di Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Babel, Lampung, Banten, Jabar, Yogyakarta, Jateng, Jatim, Bali, NTB, Kalsel, Kaltim, Sulteng, dan lainnya.
BPH Migas bersama badan usaha ritel juga menyiagakan sarana dan fasilitas penyaluran BBM, mulai dari terminal, SPBU, DPPU, hingga layanan tambahan berupa SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, motorist, mobil tangki siaga, dan Serambi MyPertamina.
Ketersediaan dan penyaluran BBM tercatat dalam kondisi aman dengan coverage days 4-62 hari.
"Penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada 9 April 2024, dengan kenaikan gasoline 44,56 persen dari penyaluran normal, sedangkan arus balik pertama pada 13 April 2024 dengan kenaikan gasoline 21,63 persen dan arus balik kedua, pada 15 April 2024 dengan kenaikan gasoline 17,65 persen dari penyaluran normal. Adapun penyaluran selama periode posko dibandingkan normal, untuk gasoline naik 18,1 persen, Avtur naik 10,7 persen, sedangkan gasoil turun 26,6 persen," jelas Erika.
Untuk LPG, selama Satgas RAFI juga dalam kondisi aman. "Coverage days stok LPG nasional rata-rata 15,45 hari," lanjut Erika.
Penyaluran LPG selama periode posko dibandingkan rata-rata penyaluran normal naik 2,81 persen.
Ditjen Migas Kementerian ESDM juga melaksanakan pemantauan volume stok dan realisasi penyaluran LPG harian, serta melakukan pengawasan lapangan untuk memantau kondisi penyediaan dan pendistribusian LPG, dengan hasil pengawasan penyaluran LPG aman dan lancar.
Erika melanjutkan untuk gas bumi, disalurkan untuk 3.108 pelanggan komersial dan industri, 1.986 pelanggan kecil, 817.211 pelanggan rumah tangga (jargas), serta pelanggan pembangkitan termasuk PLN Group.
"Perubahan volume penyaluran gas bumi pada periode RAFI dimitigasi dengan manajemen linepack untuk optimalisasi penyaluran gas bumi yan dapat dirasakan masyarakat dengan nyaman dan aman," lanjutnya.
Sementara, kondisi pasokan kelistrikan di wilayah pengusahaan PT PLN juga berada pada kondisi aman. Rincian daya mampu pasok nasional sebesar 52.454,77 MW dan beban puncak tercatat 31.213,56 MW.
Erika menambahkan, selama periode posko, terjadi kejadian kebencanaan geologi, antara lain satu gunung api berstatus Awas (Ruang), enam gunung api berstatus Siaga (Anak Krakatau, Ili Lewotolok, Marapi, Merapi, Semeru, dan Awu) dan 16 gunung api berstatus Waspada (Banda Api, Bromo, Dempo, Dukono, Gamalama, Ibu, Karangetang, Kerinci, Lewotobi Laki-Laki, Lokon, Raung, Rinjani, Sangeangapi, Sinabung, Slamet, Soputan).
Untuk gerakan tanah atau tanah longsor, terdapat 33 kejadian gerakan tanah pada jalur jalan dan lereng yang curam. Seluruh kejadian gerakan tanah sudah ditangani sebagian oleh Badan Geologi dan secara lokal ditangani pemerintah setempat.
Baca juga: BPH Migas monitor kebutuhan energi Lebaran melalui Posko Nasional ESDM
Sedangkan, gempa bumi selama posko, tercatat 227 kejadian gempa di atas skala 2,1 SR. Terdapat dua kejadian gempa bumi merusak di daerah Morotai Selatan (Pulau Doi), dan Jawa Timur (Kabupaten Tuban (Pulau Bawean).
Lebih lanjut, Erika memaparkan berdasarkan hasil pemantauan pada sektor ESDM terdapat rekomendasi, antara lain badan usaha sektor BBM agar menjaga ketahanan stok BBM, meningkatkan ketersediaan stok BBM, dan menyiagakan SPBU kantong, motorist BBM dan SPBU siaga di daerah dekat jalur wisata dan arus balik.
Selanjutnya, kondisi sarana dan fasilitas (sarfas) lembaga penyalur BBM dan LPG di daerah rawan terdampak bencana alam dalam kondisi aman, serta dapat beroperasi dengan baik.
"Untuk mengantisipasi area sarfas dari dampak bencana yang lebih besar, maka petugas perlu disiagakan serta memonitor agar kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBM dan LPG selama RAFI berjalan dengan lancar," sebut Erika.
Penutupan posko dihadiri juga Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, serta Saleh Abdurrahman.
Hadir pula Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Penegakan Hukum Sektor Hilir Migas dan Penanganan Radikalisme BJP (P) Hendriarto, Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Sentot Harijady BTP, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Mustika Pertiwi, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Mohamad Priharto Dwinugroho, dan Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Oktori Prambada.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024