Jakarta (ANTARA News) - Mengunggah foto makanan ke jejaringsosial sebelum disantap belakangan ini seolah menjadi agenda wajib pengguna Internet.

Koki Rinrin Marinka mengapresiasi fenomena tersebut sebagaicara mengenal dunia kuliner.

Marinka, yang mengaku tidak begitu aktif diInstagram, berpendapat foto-foto tersebut membantu untuk mengetahui kreasibaru di dunia kuliner.

“Itu bagus banget. Lumayan lucu, jadi tahu ada yang namanyacimol lah dan yang baru-baru juga. Itu kan kreatif banget. Itu media yang bagusuntuk membuka pikiran kita,” kata juri ajang memasak Master Chef ini saatditemui di jumpa pers Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) di Kemenparekraf, Senin.

Menunggah foto makanan ke jejaring sosial, lanjutnya,merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kreativitas dan membuat seseorangingin tahu lebih jauh mengenai dunia kuliner. Apalagi, dunia kuliner tak hanyaidentik dengan menjadi koki, lanjutnya.

Dalam dunia makanan, seseorang jugabisa menjadi penulis buku tentang makanan hingga menjadi fotografer makanan.

Foto-foto makanan yang diunggah ke media sosial punmenurutnya menjadi cara untuk mengenalkan kekayaan kuliner Indonesia kemancanegara.

“Instagram juga kan ke luar. jadi, kalau mau bawa makananIndonesia ke luar, caranya juga bisa lewat situ sebetulnya. cara yang simpel.”

Seperti kesenian, potensi dunia makanan di Indonesia menurutkoki lulusan Le Cordon Bleu, Australia ini sangat tinggi.Tiap daerah diIndonesia memiliki ciri khas sendiri, mulai dari manis hingga pedas. Sajianyang menarik secara visual merupakan tantangan terbesar baginya untukmemperkenalkan makanan Indonesia ke ranah global.

Salah satu makanan yang layak untuk dibawa go internationaladalah nasi tumpeng. Menurutnya, selain makanan, ada nilai budaya yang bisadiperkenalkan dari nasi tumpeng.

“Cukup aman juga buat orang dunia karena nggak terlalu pedasdan semua ada di satu piring,” tutupnya. (*)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013