"Saat ditanya, mereka hanya menjawab stigma-stigma yang beredar di masyarakat," katanya di Jakarta Pusat, Senin.
Sebelum remaja-remaja ini diberi pelatihan dan pembekalan soal HIV/AIDS, tingkat pengetahuannya soal penyakit ini tak lebih dari 20 persen.
"Itu pun setelah kami beri pelatihan pembekalan, angkanya yang tahu jadi naik, tapi masih kurang dari 50 persen," katanya.
Kondisi ini terjadi di Jakarta yang memiliki akses informasi cukup mudah. "Bagaimana dengan yang ada di pedesaan atau kota-kota kecil? (di Jakarta saja seperti ini)," katanya.
Koordinator Pelaporan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Djadjat Sudrajat menyebutkan pihaknya sudah melaksanakan program pemberian informasi di puskesmas dan posyandu di daerah-daerah.
"Bahkan ada beberapa yang memiliki sms center," katanya yang disebutnya berguna dalam memberi informasi secara rutin dan intensif.
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013