Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya oksigen ke otak dan jantung, sehingga dua organ itu tidak berfungsi dengan baik. Kasus meninggalnya calon anggota paskibra merupakan yang pertama terjadi di Kabupaten SukabumiSukabumi (ANTARA) - Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten Sukabumi Anzar Kusnandar mengatakan sebelum meninggal dunia Kayla Nur Syifa calon anggota paskibra tingkat kabupaten itu sempat mengalami kejang-kejang.
"Saat tiba di RSUD Palabuhanratu dan menjalani tindakan dari tim medis, siswi kelas 10 SMAN 1 Cisaat ini sempat mengalami kejang dan dari mulutnya mengeluarkan busa dan nyawa korban tidak tertolong," katanya, di Sukabumi, Jumat.
Menurut Anzar, meninggalnya Kayla mungkin dipicu kelelahan, kemudian pingsan dan saat di rumah sakit kejang-kejang dan dari mulutnya mengeluarkan busa.
Selain itu setiap tindakan yang dilakukan tim medis, pihaknya selalu mendampingi Kayla. Namun berbagai upaya untuk menyelamatkan calon anggota paskibra ini tidak berhasil dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Calon anggota paskibra meninggal saat melaksanakan uji kesamaptaan
"Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya oksigen ke otak dan jantung, sehingga dua organ itu tidak berfungsi dengan baik. Kasus meninggalnya calon anggota paskibra merupakan yang pertama terjadi di Kabupaten Sukabumi," tambahnya.
Untuk jenazah Kayla telah dibawa dari RSUD Palabuhanratu ke rumah duka di Jalan Cibentang, RT 10, RW 05, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya Kayla sempat pingsan di lintasan lari Lapang Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, pada Jumat saat melaksanakan uji kesamaptaan dengan lari selama 12 menit atau tujuh keliling.
Namun saat hendak istirahat, siswi kelas 10 ini tiba-tiba pingsan di tengah lintasan lari. Panitia seleksi yang melihat kejadian itu sempat memberikan pertolongan dan dibawa ke tribun.
Baca juga: Seorang pelajar SMAN 1 Cisaat meninggal saat ikut seleksi paskibra
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024