Dialog itu digelar sehari sebelum Musyawarah Nasional Perempuan ke-2 yang berlokasi di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat 19 April 2024.
"Kami mengharapkan pendampingan terbaik untuk perempuan dan anak di Indonesia, termasuk penyandang disabilitas dan kelompok marjinal bisa menjadi perhatian kita semua," kata Bintang.
Baca juga: Pameran visualisasi peran perempuan RI di Badung
IPM perempuan menyumbang status IPM Indonesia yang ada pada peringkat 17 dari negara G20.
Indeks kesetaraan gender atau IPG mengalami kenaikan, namun tidak signifikan karena selama 10 tahun terakhir naik dari 89,52 menjadi 91,63 dan tetap peringkat 9 dari 10 negara ASEAN dan peringkat 16 dari negara G20.
Menteri Bintang menyoroti jumlah partisipasi perempuan dalam pencalonan pejabat eksekutif maupun legislatif yang hanya 30 persen. Padahal populasi perempuan di Indonesia mencapai separuh dari total jumlah penduduk dengan persentase sebanyak 49,5 persen.
Baca juga: Munas jadi peluang perempuan dan kelompok rentan sampaikan aspirasi
Lebih lanjut Bintang berharap dialog yang diadakan itu bisa membawa manfaat untuk mewujudkan tujuan dari Musyawarah Nasional Perempuan ke-2 di Bali.
Musyawarah Nasional Perempuan ke-2 menjadi salah satu contoh praktik baik dan inisiatif yang sangat strategis untuk menyelesaikan isu sembilan agenda utama agenda utama perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal.
Baca juga: KemenPPPA gelar Munas Perempuan 2024 wujudkan kesejahteraan perempuan
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024