Inflasi diperkirakan stabl namun pelaku pasar masih khawatir."
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Senin sore bergerak menguat menjadi Rp11.519 per dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan intervensi dari Bank Indonesia (BI) untuk menjaga fluktuasi rupiah tetap stabil.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 183 poin menjadi Rp11.519 dibanding posisi Jumat pekan lalu (22/11) di angka Rp11.702 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa fluktuasi rupiah tidak terlepas dari intervensi BI agar tekanannya tidak lebih dalam.

"Rupiah ke depannya masih akan berfluktuasi cenderung melemah karena faktor global yang belum ada kepastian terhadap pengurangan (tapering) program stimulus keuangan bank sentral AS atau the Fed sehingga BI diperkirakan mengintervensi," ujarnya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimennya juga belum cukup kuat menyusul pelaku pasar yang mengambil posisi menanti (wait and see) terhadap publikasi data ekonomi Indonesia pada awal Desember 2013.

"Inflasi diperkirakan stabl namun pelaku pasar masih khawatir," ujarnya.

Ia memperkirakan bahwa pergerakan rupiah pada Selasa (26/11) di kisaran Rp11.350 hingga Rp11.750 per dolar AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI,) Mirza Adityaswara, secara terpisah mengatakan bahwa kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini mengalami kecenderungan perbaikan.

"Rupiah sudah bagus," ujarnya.

Sementara itu, kurs tengah BI pada hari Senin ini tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.722 dibanding sebelumnya (22/11) di posisi Rp11.706 per dolar AS.
(T.KR-ZMF/E008)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013