Moskow (ANTARA) - Negara-negara G7 menyerukan kepada semua negara untuk mengurangi impor energi dari Rusia dalam rangka terus "memberi tekanan pada pendapatan energi Rusia," menurut Komunike Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 yang diterbitkan pada Jumat.

"Kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk membatasi pendapatan energi Rusia di masa depan," bunyi pernyataan dari G7 tersebut.

"Kami akan terus menghambat pengembangan proyek energi masa depan Rusia dan mengusik pengembangan alternatif pengiriman energi dan layanan lainnya," lanjut pernyataan itu.

Para menteri luar negeri G7 mendesak para pemimpin negara-negara untuk mempertimbangkan opsi-opsi guna mengurangi ketergantungan pada Rusia di bidang energi nuklir untuk tujuan damai, ungkap dokumen itu.

"Kami mematuhi standar tertinggi keselamatan, keamanan dan non-proliferasi nuklir," ujarnya.

"Kami menggarisbawahi peran penting IAEA dalam menegakkan arsitektur non-proliferasi internasional, meningkatkan keselamatan dan keamanan nuklir, serta upaya perlindungan, dan mempromosikan penggunaan teknologi nuklir secara damai guna memberikan manfaat bagi semua negara anggota," tambahnya.

"Kami mengingatkan kembali komitmen para pemimpin G7 untuk mengevaluasi langkah-langkah guna mengurangi ketergantungan pada barang-barang sipil terkait nuklir dari Rusia dan untuk membantu negara-negara yang berupaya mendiversifikasi pasokan mereka," kata pernyataan tersebut.

Sumber: Sputnik
Baca juga: Melihat kemajuan teknologi nuklir Rusia dari PLTN Kalininskaya
Baca juga: Rusia dan ASEAN berpeluang tingkatkan kerja sama energi
Baca juga: Putin jamin Rusia jadi mitra andalan Afrika untuk pangan dan energi

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024