“Untuk mendorong Gerakan Merdeka Belajar, sangat membutuhkan pengorbanan yang luar biasa, mulai dari aspek waktu, tenaga, dan pikiran,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Nadiem menuturkan salah satu pencapaian tersebut adalah mengubah sistem asesmen menjadi sistem yang mengajak para guru untuk mementingkan pemikiran kritis dan kemampuan bernalar yang baik.
Ia menjelaskan saat ini telah ada 100.000 Guru Penggerak di seluruh Indonesia yang terus mendorong Gerakan Merdeka Belajar agar tetap diterapkan ke depan.
Baca juga: Nadiem: Kurikulum Merdeka tingkatkan skor numerasi satuan pendidikan
Baca juga: Kemendikbudristek tetapkan Kurikulum Merdeka jadi kurikulum nasional
Selain itu, Kemendikbudristek melalui Gerakan Merdeka Belajar juga telah mengubah total sistem masuk ke perguruan tinggi menjadi tidak diskriminatif.
Bahkan, dunia pendidikan di Indonesia saat ini memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk satu tahun untuk berkreasi di masyarakat, melakukan dana abadi di sektor kebudayaan, dan berbagai macam inovasi.
Nadiem pun mengapresiasi hasil kerja keras tim Kemendikbudristek atas berbagai pencapaian dalam kurun waktu lima tahun terakhir tersebut yang membutuhkan dedikasi, integritas, dan kerja keras.
Ia berharap Gerakan Merdeka Belajar akan terus berlanjut, bergelora, dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia di masa-masa yang akan datang.
“Saya merasa bangga memiliki orang-orang hebat dalam tim Kemendikbudristek,” ujarnya.*
Baca juga: Nadiem: Literasi digital kunci sukses lanjutkan Merdeka Belajar
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Guru Penggerak wujudkan pendidikan unggul
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024