Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara Perumahan Rakyat tengah mengupayakan pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB) senilai 150 juta dolar AS yang salah satunya diperuntukkan bagi KPR bersubsidi. Deputi Menneg Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan Iskandar Saleh usai pembukaan rapat koordinasi nasional pembangunan perumahan dan permukiman tahun 2006 di Jakarta, Rabu, mengatakan pemerintah menargetkan pinjaman bisa direalisasikan tahun 2008. "Sebenarnya, ada empat program yang akan dibiayai pinjaman ADB senilai 150 juta dolar AS itu, namun terbesar untuk pembiayaan KPR termasuk asuransinya," katanya. Tiga program lainnya adalah pengembangan kawasan, peremajaan kota, dan penguatan kelembagaan. Menurut dia, pinjaman ADB itu merupakan upaya pemerintah mencari alternatif pembiayaan di luar perbankan dan Sarana Multigriya Finansial (SMF). "Kita tidak bisa berharap banyak pada SMF yang sampai saat ini belum berjalan, sehingga pemerintah cari sumber lain," katanya. Iskandar menambahkan, pinjaman ADB itu akan diteruskan Kementerian Negara Perumahan Rakyat sebagai pokok pinjaman atau "sub loan agreement" (SLA) ke bank pelaksana KPR bersubsidi. "Bank pelaksana itulah yang akan memberikan KPR bersubsidi ke masyarakat," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006