salah satu penyebab pendatang baru ke DKI Jakarta turun karena secara umum pembangunan nasional saat ini sudah merata di beberapa daerah, termasuk infrastrukturnya
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur meminta kepada pendatang baru untuk melaporkan diri ke instansinya atau bisa juga ke RT atau RW tempatnya berdomisili.
"Kami minta agar pendatang baru proaktif melaporkan diri ke RT/RW setempat. Karena kami tidak melakukan pendataan secara khusus atau operasi pembinaan penduduk (yustisi)," kata Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Timur, Naufan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia pelaporan secara proaktif itu untuk keperluan pemberkasan identitas pendatang tersebut.
"Memang kami tidak melakukan pendataan secara khusus tetapi masyarakat yang datang kepada kami kami bisa menggambarkan bahwa yaitu pendatang baru atau bukan," ucapnya.
Naufan memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta, khususnya Jakarta Timur mengalami penurunan usai Lebaran 2024.
"Bisa dilihat tahun 2023 itu pendatang baru mencapai 41.970 orang, sementara yang pindah 69.949 orang. Untuk tahun 2024, dari Januari sampai Maret itu warga yang pindah 5.700 orang, dan warga yang datang ke Jakarta 2.400 orang. Jadi, setengahnya yang pindah jadi bisa dilihat sekarang ini cenderung menurun," paparnya.
Dia menilai penurunan jumlah pendatang ke Jakarta itu sudah terjadi sejak 2020 lalu.
"Memang sekarang ini pendatang baru di DKI Jakarta ini sudah jauh menurun terutama dari tahun 2020, 2021 hingga saat ini, lalu tahun 2022 sampai 2023 sampai saat ini itu juga datang ke Jakarta cenderung menurun," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru mengalami penurunan usai Lebaran 2024.
"Pendatang baru pada tahun ini Insyaallah akan menurun, jumlahnya diprediksi turun menjadi 10 ribu sampai 15 ribu orang," kata Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (13/4).
Budi menyebut salah satu penyebab pendatang baru ke DKI Jakarta turun karena secara umum pembangunan nasional saat ini sudah merata di beberapa daerah, termasuk infrastrukturnya.
Selain itu, perekonomian nasional juga sudah membaik begitupun dengan pemerataan lapangan kerja yang saat ini sudah banyak pilihan di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Budi memerinci berdasarkan tren jumlah pendatang usai lebaran atau arus balik mudik selama empat tahun terakhir yaitu pada 2020 sebanyak 24.043 orang, lalu 2021 sebanyak 20.046 orang, tahun 2022 sebanyak 27.478 orang, dan 2023 sebanyak 25.918 orang.
Pemprov DKI terus mengimbau agar warga Jakarta yang saat ini merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di kampung halamannya agar tidak membawa sanak saudara, kerabat, ataupun keluarga lainnya saat kembali nanti tanpa ada jaminan tempat tinggal dan tempat bekerja yang layak.
Baca juga: DKI mendata pendatang baru hingga pertengahan Mei 2024
Baca juga: DKI ajukan penonaktifan 92 ribu NIK warga Jakarta ke Kemendagri
Baca juga: Pelayanan kependudukan di Jakarta Barat telah berjalan normal
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024