"Dalam kondisi seperti itu, kami meminta Dinas Sosial untuk segera membuka dapur umum mengingat beberapa warga telah mengungsi dan membutuhkan bantuan," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten setempat, Jumat.
Ia mengaku prihatin terhadap kondisi masyarakat yang terdampak banjir, sehingga dalam upaya memberikan bantuan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi, maka pihaknya melibatkan Dinas Sosial untuk segera membuka dapur umum.
"Dapur umum akan menjadi fasilitas penting bagi masyarakat pengungsi untuk memperoleh makanan yang cukup dan berkualitas," tuturnya.
Menurutnya langkah itu merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam memberikan dukungan kepada warga yang terdampak bencana banjir.
Selain membuka dapur umum, lanjut dia, pemerintah daerah juga terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terdampak banjir dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
"Langkah-langkah itu diharapkan dapat membantu masyarakat pengungsi untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi saat ini, serta memberikan rasa aman dan nyaman selama masa tanggap darurat," katanya.
Dalam kondisi darurat, lanjut dia, kolaborasi dan dukungan dari semua pihak sangatlah penting dan mudah-mudahan dengan bantuan dari Dinas Sosial dan upaya bersama, maka masyarakat Lumajang dapat segera pulih dan bangkit dari dampak bencana tersebut.
Berdasarkan data BPBD Lumajang tercatat sebanyak enam jembatan mengalami rusak berat di antaranya Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian dan jembatan Kloposawit di Kecamatan Candipuro.
Pemkab Lumajang telah membuka posko kegawatdaruratan di Kantor BPBD Lumajang dan akan mendirikan posko darurat di beberapa titik terdampak, termasuk di kawasan Pronojiwo, Kebondeli, dan Jugosari.
"Bidang kegawatdaruratan telah terbentuk di kantor BPBD, dengan fokus utama pada tiga kecamatan terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru yakni di Kecamatan Pasirian, Candipuro, dan Pronojiwo," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang gerak cepat tangani banjir lahar dingin Gunung Semeru
Baca juga: Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru tercatat hampir 5 jam
Baca juga: Badan Geologi sebut aktivitas kegempaan masih tinggi di Gunung Semeru
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024