Ekspor Indonesia ke Malaysia berupa produk migas, pertambangan dan perkebunan masih jauh lebih besar dibandingkan produk manufaktur dan industri,"
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Statistik perdagangan ekspor Indonesia ke Malaysia masih didominasi oleh bahan-bahan mentah dan bahan baku meskipun negara ini berpotensi menghasilkan produk-produk hilir yang memiliki nilai tambah cukup besar.
"Ekspor Indonesia ke Malaysia berupa produk migas, pertambangan dan perkebunan masih jauh lebih besar dibandingkan produk manufaktur dan industri," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno saat bertemu dengan rombongan misi dagang Kadin Indonesia Komite Malaysia (KIKM) di Kuala Lumpur, Minggu malam.
Untuk itu, kata Herman, diperlukan suatu strategi yang tepat dalam pengembangan usaha Indonesia di Malaysia.
Berdasarkan data, total perdagangan kedua negara pada 2012 tercatat 19 miliar dolar AS, atau meningkat 4,96 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara pada periode Januari-Agustus 2013, total perdagangan antara Malaysia- Indonesia mencapai 12,94 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor Malaysia ke Indonesia mencapai 7,06 miliar dolar AS, sementara impor Malaysia dari Indonesia senilai 5,88 miliar dolar AS sehingga surplus untuk Malaysia sekitar 1,18 miliar dolar AS.
Disebutkannya, ada beberapa strategi yang tepat dalam pengembangan tersebut diantara memanfaatkan sektor yang sedang tumbuh di negara ini, pengupayaan branding dan memanfaatkan pasar bebas Asean 2015.
Melihat struktur perekonomian Malaysia, maka sektor jasa dan konstruksi memberikan peluang bagi investor dan usahawan asing untuk berpartisipasi.
Sektor jasa yang sedang berkembang antara lain bidang logistik, kesehatan dan pariwisata serta sektor jasa tenaga kerja.
Namun dari catatan KBRI KL, saat ini masih terdapat beberapa sektor jasa di Malaysia yang susah ditembus invesor asing dan pekerja asing antara lain teknikal dan spesialis di sektor medikal dan farmasi, analis disainer, elektrik, elektronik, kerajinan tangan, perhiasan, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), mineral dan teknologi industri perkayuan. (*)
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013