"Saya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, keluarga, dosen pembimbing, dan Mentor Komunitas Kreatif yang telah ikut andil mendukung penuh secara moral dan lahir batin," kata Imam Pesuwaryantoro dalam keterangannya, Jumat.
Ia mengatakan bahwa hal ini dalam upaya memberikan edukasi serta inspirasi untuk melakukan aksi kecil dan berdampak besar melalui inovasi yang bisa dikerjakan pada skala rumah tangga.
Baca juga: UT siapkan 8 prodi baru sambut satu juta mahasiswa pada 2025
Imam menjelaskan kategori peserta lomba yang dapat berpartisipasi meliputi individu dan komunitas. Format Lomba Reels Challenge Modena Eco Week 2024 dibebaskan sesuai dengan kreativitas, bisa berupa vlog, animasi, sampai potongan video dengan voice over.
"Aspek penilaian pemenang lomba ditentukan berdasarkan kreativitas, cerita yang disampaikan, kualitas video dan audio serta dampak yang dihasilkan," katanya.
Pada momentum perlombaan Reels Challenge Modena Eco Week 2024 juga berdekatan pada momentum Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April.
"Momentum ini tentu menjadi pengingat serta tanggung jawab penuh bagi kita sebagai individu dan komunitas untuk terus melakukan aksi kecil secara konsisten dalam rangka menyelamatkan bumi pertiwi tercinta melalui program ekonomi sirkular salah satunya," ujar dia.
Baca juga: UT targetkan satu juta mahasiswa melalui status PTNBH
Mengenai Program Ekonomi Sirkular, Imam Pesuwaryantoro, mahasiswa UT Jakarta, banyak menelurkan gagasan inovasi dan kreativitasnya di bidang komunikasi serta riset inovasi antara lain berupa Batako Puzzle Multifungsi, Media Aggregator, Eco Urban Farming, Pengelolaan Sampah Alat Peraga Kampanye Pasca Pilpres menjadi Upcycle Product serta ikut andil sebagai Spokeperson PR & Communications di Platform ternama Waste Management seperti Plasticpay.
Sebagai anak muda yang lahir dari keluarga petani dan besar di lingkungan dekat dengan TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi, tentu prestasi yang ditorehkan Imam pada Perlombaan Reels Challenge Modena Eco Week 2024 menjadi semangat untuk terus mengajak anak-anak muda tidak skeptis terhadap segala permasalahan bangsa.
Baca juga: UT raih tiga rekor MURI terkait penerimaan mahasiswa terbanyak
"Semua masalah, ada solusinya. Rumusnya Do what you wanna do, Say what you wanna say. Perjuangan tidak hanya sekadar mengikuti lomba dan menang lalu selesai, melainkan perlu keberlanjutan bagaimana konsistensi dalam menyampaikan konten edukasi lingkungan hidup bisa dibawa dengan bahasa tongkrongan serta dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat luas," ujarnya.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024