Garut (ANTARA News) - Berita tentang terus berdatangannya pasien yang diduga terinfeksi virus flu burung (avian influenza/AI) dari Puskesmas Kecamatan Cikelet ke RSU dr Slamet Garut, telah meresahkan warga setempat. Wakil Bupati Garut Memo Hermawan, Rabu, di Garut mengaku memahami keresahan warga terhadap bahaya flu burung, dan ia menjanjikan bahwa Pemkab Garut melalui instansi terkait akan terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. "Kita sangat prihatin dengan berjangkitnya flu burung di Garut. Oleh karena itu kita harus meningkatkan kewaspadaan, namun jangan sampai panik," tandasnya. Ia mengemukakan, dinas dan instansi terkait di Garut akan memperketat pengawasan dan melakukan isolasi bagi keluar-masuknya unggas di Kecamatan Cikelet menyusul adanya hasil penelitian Departemen Pertanian yang menyebutkan bahwa virus flu burung yang berjangkit di daerah itu berasal dari daerah perkotaan. Wakil Bupati juga mengajak warga Garut untuk selalu menjaga kondisi tubuh supaya tetap sehat dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan bergizi serta memelihara kebersihan diri dan lingkungannya masing- masing. "Yang ringan-ringan saja misalnya kita harus membudayakan memcuci tangan. Mencuci tangan merupakan hal sepele, namun belum sepenuhnya membudaya di tengah masyarakat, padahal untuk kesehatan mestinya saat hendak makan dan sesudah makan atau setelah mengerjakan sesuatu hendaknya mencuci tangan," ujarnya. Disebutkan, sejak dua pekan terakhir di Garut terdapat sekitar 18 pasien suspect flu burung, tiga positif dan dua meninggal dunia akibat flu burung. Suspect flu burung nyaris setiap hari berdatangan ke RSU dr Slamet Garut dan bahkan beberapa di antaranya langsung dirujuk ke RSHS Bandung. Sementara itu Humas RSUD dr Slemet Garut Yogi Suprayogi mengemukakan, selain berjangkit di Desa Cikelet dan Cigadog di Kecamatan Cikelet Garut, flu burung juga dikhawatirkan menyebar ke empat desa di sekitarnya, yakni Desa Cijambe, Karangsari, Linggamanik dan Desa Pamalayanan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006