Malang (ANTARA News) - Pelita Jaya Energi MP Jakarta mengakhiri seri pertama kompetisi bola basket Speedy NBL Indonesia 2013/2014 di Malang, Jawa Timur, dengan hasil sempurna setelah menyapu bersih lima kemenangan.

Pada laga terakhir di GOR Bimasakti Malang, Sabtu malam, tim besutan Nathaniel Canson ini membungkam tuan rumah Bimasakti Nikko Steel dengan skor telak 73-55.

"Saya puas karena target sapu bersih di seri Malang bisa terwujud. Tadi saya menginstruksikan para pemain untuk tampil all out, karena seri pertama ini adalah pertandingan mereka dan setelah ini saya beri istirahat selama seminggu," kata Canson usai pertandingan.

Kemenangan Pelita Jaya atas Bimasakti sudah terlihat sejak awal kuarter, ketika mereka unggul 10 poin pada lima menit pertama dan menutup kuarter ini dengan angka 19-5.

Pada kuarter ini, pemain Pelita Jaya Ponsianus "Koming" Nyoman Indrawan mencetak poin ke-1.000-nya dan menjadi menjadi pemain ke-16 yang melakukan itu di NBL Indonesia.

Pelita Jaya kembali tampil agresif pada kuarter kedua dengan mencetak 18 poin, tetapi Bimasakti mampu memberikan perlawanan dengan mengumpulkan 15 poin.

Dominasi juara turnamen pramusim NBL 2013 itu terus berlanjut pada dua kuarter berikutnya, kendati beberapa kali tuan rumah sempat memberikan tekanan, tetapi defisit angka tetap sulit dikejar.

Ary Chandra menjadi pencetak angka terbanyak dengan 20 poin, disusul Koming dan Dimas Aryo Dewanto masing-masing 11 poin, serta Robert Santo Yunarto mencetak 10 poin.

Pada pertandingan lainnya, juara bertahan Aspac Jakarta harus berjuang keras hingga perpanjangan waktu untuk mengalahkan Satya Wacana Metro LBC Bandung dengan skor tipis 71-67.

Keluarnya pemain bertahan M Isman Thoyib pada kuarter ketiga akibat "foul out", membuat Aspac cukup kerepotan menghadapi gempuran Satya Wacana dan hanya unggul tipis 47-45.

Permainan ketat dan kejar-mengejar poin terjadi pada kuarter terakhir. Tembakan dua angka dari Januar Kuntara saat laga tersisa 44 detik membawa Satya Wacana menyamakan skor 60-60 dan memaksakan laga perpanjangan waktu.

Saat laga "overtime" menyisakan satu menit, posisi juara bertahan Aspac masih belum aman karena hanya unggul satu bola 69-67, apalagi Satya Wacana tidak berhenti menekan.

Namun, usaha Satya Wacana untuk mengejar angka tidak membuahkan hasil, karena justru Rizky Efendy mampu menambah keunggulan Aspac untuk menutup laga dengan kemenangan 71-67.

"Satya Wacana memang bermain bagus sehingga kami dibuat kesulitan pada kuarter empat. Namun, permainan tim yang disiplin membuat kami bisa memenangkan laga ini," ujar asisten pelatih Aspac Jakarta, Antonius Joko Endratmo. (D010/N002)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013