Jakarta (ANTARA) - Kepolisian sedang menangani kasus pelecehan terhadap anak usia lima tahun berinisial N di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, oleh seorang pria berinisial E yang merupakan keluarga dari anak tersebut.
"Sudah ditangani oleh bagian PPA
(Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Metro Jakarta Barat. Laporannya masuk PPA Polres," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang saat dihubungi di Jakarta pada Kamis.
Kepala Unit (Kanit) PPA Polres Metro Jakarta Barat AKP Reliana membenarkan adanya kejadian pelecehan itu dan pihaknya tengah melakukan penanganan. "Iya, sedang kami tangani," katanya.
Hingga kini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai kapan persisnya kejadian pelecehan, laporan masuk ke pihak Kepolisian dan langkah yang sedang diterapkan kepada korban maupun pelaku.
Adapun kasus pelecehan itu terungkap setelah N mengeluhkan sakit pada bagian tubuhnya saat akan buang air besar (BAB).
Baca juga: DKI buka "Pos SAPA" di 23 Halte TJ antisipasi pelecehan seksual
Baca juga: Kementerian PPPA pantau pendampingan anak yang diduga dilecehkan ayah
Bibi korban, Nurhayati mengatakan bahwa N menangis kesakitan saat akan BAB.
"Katanya pas BAB itu anak berdarah. Kenapa berdarah? Namanya anak gak tau ya nangis doang. Itu Taunya dari ibu (neneknya) katanya diituin (dilecehkan)," kata Nurhayati.
Korban N, kata Nurhayati, sering bermain ke rumah E. Bahkan N kerap dijemput untuk bermain ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah korban.
"Kalau bilang dekat ya dekat, karena si N ini tiap hari diberi Hp, jadi betah di rumah neneknya. Dipancingnya pakai Hp, namanya anak kecil," kata Nurhayati.
Nurhayati menuturkan bahwa dari pengakuan pelaku yang saat ini telah diamankan pihak kepolisian, aksi bejat itu telah dilakukan sejak sebelum tahun baru kemarin.
Korban, kata Nurhayati, juga mengaku kepada ayahnya bahwa ia dilecehkan oleh pelaku E. "Akhirnya bapak sama emaknya, laki bini nangis. Kata saya jangan ditangisin, sono ke rumah pelaku ngapain ditangisin," kata Nurhayati.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024