Jakarta (ANTARA News) - Ragam Legenda Nusantara dipamerkan di karnaval anak kreatif Jakarta yang melakukan pawai dari Galeri Nasional hingga Taman Ismail Marzuki, Sabtu sore.
Pawai tersebut menjadi pusat perhatian dari para pengendara yang melewati rute Galeri Nasional-Tugu Tani-Taman Ismail Marzuki karena ratusan anak itu mengenakan kostum-kostum mencolok, sebagian membawa alat musik dari barang bekas atas menyematkan lonceng-lonceng di pakaian mereka yang memeriahkan suasana.
Delapan belas komunitas anak dari Jakarta, Papua, Jawa Tengah, dan Jawa Timur tampil dengan kostum-kostum seperti Si Pitung, Sangkuriang, Roro Jonggrang, Lutung Kasarung, dan Ayub Jagoan dari Kampung Naga di acara yang menjadi bagian Kampung Art Festival yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Sanggar Anak Akar.
Fajar Bintang (16) dari komunitas Sanggar Akar mengambil tema Sangkuriang. Dia yang mengenakan pakaian serba putih dengan "wig" dari potongan tali rafia kelabu itu mendapatkan peran jin. Bersama beberapa temannya yang sama-sama mengenakan rias wajah putih dan mata merah, dia menggotong perahu merah yang selayaknya akan menjadi gunung Tangkuban Parahu.
"Capek gotong-gotong perahu," ujarnya sembari mengusap peluh.
Yang tidak kalah heboh adalah serombongan anak asal Jember yang berjalan dengan egrang dari Galeri Nasional ke Taman Ismail Marzuki.
Muhammad Yoga (11) yang belajar egrang selama empat tahun mengaku tertantang karena harus berjalan melewati deretan kendaraan.
"Jauh juga ya," katanya tertawa memamerkan deretan gigi.
Susilo Adinegoro dari Sanggar Akar mengatakan bahwa para peserta diberikan pembekalan mengenai pembuatan kostum dan rias wajah sebelum mereka dibebaskan mengerahkan kreativitas untuk tampil.
"Saya berharap jadi ikon gerakan kebudayaan untuk anak anak, mulai dari Jakarta dulu," kata Susilo.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi Disparbud DKI Jakarta Ida Subaedah menjelaskan bahwa acara ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi anak untuk tampil di muka umum.
"Meskipun panas, karena ditonton banyak orang mereka jadi lebih semangat," pujinya.(*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013