Jakarta (ANTARA News) - Presiden Yudhoyono meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyesuaikan jadwal pengumuman survei sosial ekonomi nasional (Susenas) dengan jadwal pidato Presiden 16 Agustus. "Presiden yang meminta kemarin dalam rapat kabinet terbatas dan Kepala BPS diundang. Disampaikan permintaan bahwa Anda harus memperbaiki metodenya supaya sesuai dengan jadwal," kata Mensesneg, Yusril Ihza Mahendra, di Gedung DPR/MPR di Jakarta, Rabu Dia berharap pada pidato Presiden yang akan datang, data yang akan dimasukkan dalam pidato adalah data terbaru BPS, dan bukan data pada tahun sebelumnya. Dia menjelaskan tidak ada yang salah dengan penggunaan data BPS yang dikeluarkan pada September 2005 karena data itu adalah data terakhir yang resmi dikeluarkan BPS. "Tidak ada yang salah, karena data dari BPS berdasarkan data yang diumumkan setiap September. Seharusnya dulu, September memang mereka keluarkan karena RAPBN disampaikan bulan Januari dan berlaku April. Sekarang ini ternyata RAPBN disampaikan Agustus, dan dia tetap umumkan September," katanya. Sehingga sebenarnya, menurut Yusril, siapapun yang menjadi Presiden, masalah yang sama akan ditemui. "Tapi ini kan masalah aneh. Sekarang dipersoalkan orang. Pada waktu Presiden Gus Dur dan Megawati melakukan hal yang sama. Dia juga menggunakan data September, tapi tidak ada yang mempersoalkan," jelasnya. (*)
Copyright © ANTARA 2006