Siswa siswi berkebutuhan khusus berhak juga mendapatkan pendidikan karakter sama dengan anak-anak lainnya
Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 160 siswa SMA Luar Biasa (SMALB) dari seluruh Indonesia mengikuti Jambore Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Denpasar, Bali.
Acara yang digelar Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah Kemdikbud di Denpasar, Sabtu, itu dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud, Ahmad Jazidie.
Dalam sambutannya Dirjen Dikmen mengatakan, pelaksanaan pendidikan karakter lewat kegiatan kepramukaan sudah menjadi bagian dari kurikulum nasional 2013.
Pramuka dinilai sangat cocok dengan semangat pendidikan karakter bangsa yang digaungkan pemerintah.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah, Budi Pribadi menambahkan program Jamnas ABK sudah masuk tahun ke dua. Kegiatan positif ini memang masih terbilang kecil, tapi sangat besar maknanya.
"Kegiatan ini sesungguhnya stimuli bagi semua kalangan untuk lebih menghargai anak-anak berkebutuhan khusus," katanya.
Dalam kegiatan ini, para anak berkebutuhan khusus belajar bagaimana bekerja sama, saling tolong menolong, bersosialisasi dengan baik dan saling menghargai antar suku dan etnis yang berbeda.
Permainan dan tata cara kegiatan kepramukaan bagi anak berkebutuhan khusus sudah disesuaikan dengan standar yang ditetapkan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka bagi para ABK.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013