"Hanya sedikit wartawan ASEAN yang gusar dan bertanya tentang bagaimana kita bisa sampai ke sana," katanya di depan peserta dan undangan Sidang Umum ke-17 Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) di Manila, Jumat malam.
Kepedulian kalangan media massa di 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang minim terhadap upaya mempersiapkan masyarakatnya memasuki era Komunitas Ekonomi ASEAN pada 2015 itu pun telah dikritik banyak pihak, katanya.
Kritik tersebut sepatutnya ditanggapi serius oleh para jurnalis di Asia Tenggara, termasuk oleh mereka yang berhimpun dalam CAJ, kata Kusaeni yang juga Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara ini.
"Kita tidak perlu menanggapi kritik-kritik itu dengan kemarahan, melainkan dengan merevitalisasi visi dan misi CAJ untuk membantu masyarakat ASEAN menggapai kemakmuran, keadilan sosial dan perdamaian," katanya.
Sementara itu, delegasi Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam dan Thailand yang mengikuti pertemuan di Manila ini sepakat memilih Benny Antiporda sebagai presiden CAJ periode 2013-2015.
Ketua umum Persatuan Wartawan Filipina (NPCP) itu menggantikan Chin Sung Chew dari Serikat Nasional Wartawan Malaysia (NUJM).
Sidang Umum ke-17 CAJ yang berlangsung pada Kamis dan Jumat di markas NPCP itu juga menghasilkan Deklarasi Manila yang mendukung Indonesia mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan jurnalistik ASEAN di Palembang dan pembuatan laman resmi CAJ pada 2014.
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013