Jakarta (ANTARA News) - Unjuk rasa sejumlah organisasi kemasyarakatan di depan kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta sempat diwarnai aksi saling dorong antara pendemo dengan polisi.
Aksi saling dorong terjadi ketika massa Front Pembela Islam (FPI) berusaha masuk ke dalam kantor kedutaan yang dijaga sejumlah polisi.
Saling dorong berakhir setelah sejumlah orang dari FPI berusaha menarik mundur rekan-rekan mereka.
Sebelum FPI, pada Jumat pagi massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) juga menggelar orasi memprotes penyadapan yang diduga dilakukan Australia terhadap sejumlah pejabat negera Indonesia.
"Diplomat Australia usir, kedubes Australia tutup!," seru orator aksi sekaligus ketua DPD II HTI Jakarta, Tisna As Syirbuni.
Tisna menilai pemanggilan duta besar Indonesia untuk Australia seharusnya juga disertai pemutusan hubungan diplomatik.
Selama aksi berlangsung massa berulang kali meneriakkan kata-kata bernada kecaman seperti "Usir dubes Australi sekarang juga", " Australia penjarah informasi".
Mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan diakhiri dengan teriakan takbir.
Massa FPI sempat melempari kantor kedubes Australia dengan telur, botol plastik, pasir hingga batu.
Baik HTI maupun FPI, sama-sama meminta pemerintah agar bertindak tegas kepada pihak-pihak yang melakukan penyadapan. Aksi ini merupakan reaksi massa atas penyadapan oleh pemerintah Australia kepada sejumlah pejabat Indonesia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013