Mataram (ANTARA News) - Sekawanan orang bersenjata merampok Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mujur, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Perampokan SPBU terjadi, setelah operator menutup pelayanan Rabu (20/11) malam lalu," kata Kasubdid Penmas Polda NTB Kompol Adi Prayono di Mataram, Jumat.
Adi menuturkan, kejadian ini terjadi setelah empat petugas operator SPBU di antaranya, Taufik (32), Riadi (30), Samsul (26) dan Herman (30) menutup pelayanan pukul 19.30 Wita.
Keempat petugas ini lantas menuju meja bundar yang berada di sebelah barat ruang karyawan untuk menghitung pendapatan. Saat itu mereka duduk mengelilingi meja dan mengeluarkan uang untuk dihitung.
Saat itu lah tiba-tiba dari arah pintu besi yang saat itu dalam keadaan tidak terkunci, masuk enam orang komplotan perampok bersenjata.
Menurut keterangan korban, seluruh perampok berjumlah sekitar delapan orang. Tujuh orang membawa senjata tajam parang dan satu orang membawa senjata api.
Para pelaku kemudian mengarahkan senjata tajam ke arah karyawan dan mengambil handphone milik operator SPBU. Selanjutnya, salah satu pelaku menggeledah mereka.
Perampok ini lantas mengambil uang hasil penjualan SPBU yang saat itu masih ada di meja. Uang Rp13,6 juta tersebut lantas dimasukkan di dalam saku celana pelaku.
Para pelaku kemudian menyuruh empat operator SPBU itu berjalan jongkok menuju ruang karyawan. Salah seorang operator, Samsul, lalu melarikan diri untuk meminta bantuan kepada Zakaria (50), sang penjaga malam SPBU.
Namun, Samsul dan Zakaria kemudian dihadang dua pelaku di mushalla SPBU dan disekap bersama yang lain di dalam ruag karyawan dan para perampok pergi.
Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013