Kairo (ANTARA News) - Seorang perwira polisi Mesir tewas tertembak Kamis di daerah sebelah utara Kairo ketika sedang dalam misi untuk menangkap sejumlah militan yang dituduh membunuh seorang pejabat keamanan senior, kata kementerian dalam negeri.
Kapten Ahmed Samer Mahmoud tewas Kamis fajar selama operasi di kota kawasan Delta Nil, Qulubiya, ketika tim pasukan khusus terlibat dalam tembak-menembak dengan militan, kata kementerian itu, lapor AFP.
Tim itu mengejar "unsur-unsur teroris" yang diburu karena pembunuhan Letnan Kolonel Mohamed Mabruk, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dengan menambahkan bahwa dua orang ditangkap.
Mabruk, seorang perwira yang terlibat dalam penumpasan militan dan anggota Ikhwanul Muslimin kubu Presiden terguling Mohamed Morsi, tewas ditembak di Kairo pada Minggu.
Ansar Beit al-Maqdis, sebuah kelompok terkait Al Qaida yang bermarkas di Sinai, mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan perwira tersebut.
Militan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada 3 Juli.
Penumpasan militan yang dilakukan kemudian di Mesir menewaskan ratusan orang dan lebih dari 2.000 ditangkap di berbagai penjuru negara itu.
Kekacauan meluas sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat 2011 dan militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di Sinai di perbatasan dengan Israel.
Militan-militan garis keras yang diyakini terkait dengan Al Qaida memiliki pangkalan di kawasan gurun Sinai yang berpenduduk jarang, kadang bekerja sama dengan penyelundup lokal Badui dan pejuang Palestina dari Gaza.
Militan di Sinai, sebuah daerah gurun di dekat perbatasan Mesir dengan Israel dan Jalur Gaza, menyerang pos-pos pemeriksaan keamanan dan sasaran lain hampir setiap hari sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 3 Juli.
Sumber-sumber militer memperkirakan, terdapat sekitar 1.000 militan bersenjata di Sinai, banyak dari mereka orang suku Badui, yang terpecah ke dalam sejumlah kelompok dengan ideologi berbeda atau loyalitas suku, dan sulit untuk melacak mereka di daerah gurun itu.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013