Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Mei nantinya membentuk center of excellence untuk ketahanan air dan iklim di Yogyakarta.

"Ada beberapa yang concrete deliverable-nya yakni pertama, kita membentuk center of excellence dari water resources yang ada di Yogyakarta," ujar Basuki di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan bahwa perhelatan WWF ke-10 Bali menjadi momentum penting untuk membentuk center of excellence di Yogyakarta tersebut, di mana nantinya berperan untuk Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation).

"Jadi nanti kita melatih (training) negara-negara selatan-selatan seperti Fiji, Vanuatu dan negara-negara di kawasan Pasifik lainnya," katanya.

Selain pembentukan center of excellence, Basuki juga mengungkapkan ada beberapa proyek terkait air dari sejumlah negara yang juga ditandatangani dalam WWF ke-10 di Bali nanti.

Melalui World Water Forum (WWF) ke-10, Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong negara-negara dan para pemangku kepentingan bidang air di seluruh dunia untuk menempatkan isu-isu terkait air pada puncak agenda global.

World Water Forum ke-10 diharapkan dapat menjadi platform pengambilan keputusan untuk menempatkan isu air sebagai prioritas utama pada tingkat global agar kita semua bisa memberikan kualitas air yang lebih baik demi kualitas hidup masyarakat kita yang lebih baik di masa depan.

Pemerintah Indonesia berharap penyelenggaraan World Water Forum ke-10 tidak sebatas melahirkan dokumen atau deklarasi saja, tetapi juga mampu menjawab tantangan air global dan menciptakan akses air bersih secara berkeadilan di setiap negara.

World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Penyelenggaraannya terdiri atas tiga komponen, yaitu proses tematik, proses regional, serta proses politik.

Proses politik diperlukan untuk mengintegrasikan hasil pembahasan sains dalam forum agar suatu kebijakan bisa diimplementasikan ke masyarakat. Oleh karena itu, Indonesia mengundang para pemimpin negara dan pejabat terkait untuk bersama-sama membicarakan dan mencari solusi atas persoalan air.

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil, pembentukan center of excellence untuk ketahanan air dan iklim, proyek terkait air, dan penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca juga: Pendaftaran media ajang World Water Forum 2024 dibuka hingga 11 Mei
Baca juga: Indonesia optimistis WWF Ke-10 lahirkan konsensus politik atasi krisis
Baca juga: RI bawa misi air sebagai sumber kesejahteraan dalam WWF 2024 Bali

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024