Jakarta (ANTARA News) - DPR meminta pemerintah untuk lebih serius menanggulangi penyebaran virus flu burung, terutama memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit flu burung dan cara mengatasinya.
"Sampai sekarang, pemerintah terlihat belum serius menangani masalah flu burung," kata Wakil Ketua Fraksi PPP, Hasrul Azwar, di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, masyarakat masih belum mendapatkan penyuluhan yang memadai tentang penyakit flu burung dan bagaimana mengatasi penyakit yang mematikan itu.
Sementara itu, Komnas Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza menyatakan, saat ini 273 kabupaten di 29 provinsi di Indonesia berisiko terjangkit penyakit infeksi virus flu burung (Avian Influenza/AI).
Menurut Ketua Harian Komnas Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, Bayu Krishnamurti, jumlah kasus infeksi virus flu burung pada manusia pun cenderung bertambah dari waktu ke waktu.
Saat ini jumlah pasien yang dinyatakan positif (confirmed case) terinfeksi virus flu burung sebanyak 62 orang dan 47 diantaranya meninggal dunia.
Guna mengantisipasi penularan virus influenza tipe A subtipe H5N1 itu, Bayu melanjutkan, pemerintah meminta semua pihak agar bersedia melibatkan diri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit mematikan yang ditularkan oleh unggas tersebut.
"Sebab dibutuhkan gerakan bersama untuk mengatasi penularan penyakit ini dan meminimalkan risiko yang ditimbulkannya," kata Bayu.
Ia menjelaskan, selama ini departemen dan instansi pemerintah yang terkait telah melakukan berbagai upaya pengendalian sesuai dengan prosedur pengendalian flu burung yang direkomendasikan oleh para pakar dari berbagai lembaga nasional dan internasional.
"Surveilans pada hewan dan manusia sudah dilakukan, semuanya sudah `on track`. Aksi cepat juga sudah diambil bila kasus baru terjadi. Dokter umum dan dokter hewan segera dikirim, biosecurity dan pemusnahan juga sudah dilakukan, tapi itu saja tidak cukup," jelasnya.
Masyarakat yang merupakan ujung tombak pengendalian penyakit, menurut Bayu, harus terlibat secara aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian flu burung supaya kegiatan itu berjalan efektif.
"Kami minta masyarakat agar bersikap tanggap. Selalu melihat kondisi lingkungan di sekitarnya dan segera melapor kepada petugas dinas terkait bila ada kematian unggas mendadak atau hal yang terkait lainnya," katanya.
Ia menambahkan, sikap tanggap dan kewaspadaan masyarakat terhadap penularan virus berpatogenitas tinggi itu akan tumbuh bila masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya penyakit tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006